Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arizona Kaji Legalisasi Ganja untuk Rekreasi, Pajaknya buat Menambah Dana Pendidikan

Kompas.com - 22/08/2020, 10:24 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

Sumber Reuters

KOMPAS.com - Arizona, negara bagian Amerika Serikat, sedang mempertimbangkan dua opsi untuk menambah anggaran pendidikan.

Melansir Reuters, Sabtu (22/8/2020), opsi pertama adalah dengan meningkatkan pungutan pajak orang-orang yang berpenghasilan tinggi.

Sementara yang kedua, melegalkan penggunaan ganja untuk tujuan rekreasi dan mengambil pajak untuk menambah anggaran pendidikan.

Dua opsi ini diharapkan bisa memberi pemasukan hingga 940 juta dolar AS atau setara Rp 13,8 triliun.

Sekretaris Negara Bagian Arizona, Katie Hobbs, mengatakan kedua opsi tersebut sudah memenuhi semua persyaratan yang dibutuhkan.

Keduanya akan ditempatkan pada pemungutan suara 3 November mendatang.

Baca juga: INFOGRAFIK: Di Balik Ganja yang Melenakan...

Terkait peningkatan pungutan pajak, Arizona akan menarik tambahan sebesar 3,5 persen.

Mereka yang akan dipungut pajak tambahan yakni individu dengan penghasilan di atas 250.000 dolar AS per tahun dan rumah tangga yang berpenghasilan di atas 500.000 dolar AS per tahun.

Uang yang didapat dari pajak tersebut akan digunakan untuk menggaji guru dan tenaga pendukung, memberikan program pelatihan, dan juga beasiswa untuk belajar di Arizona Teacher's Academy.

Sebelumnya, proposal serupa pernah ditolak untuk masuk dalam pemungutan suara pada 2018 oleh Pengadilan Tinggi Arizona karena permasalahan tata bahasa pada deskripsinya.

Pajak ganja senilai Rp 4,4 triliun

Sementara itu, terkait rencana legalisasi, Arizona akan mengizinkan orang berusia di atas 21 tahun untuk menjual, memiliki, dan mengonsumsi satu ons ganja untuk tujuan rekreasi.

Penjualan ganja juga akan dikenai pajak sebesar 16 persen.

Pajak tersebut diharapkan bisa menyumbang dana 300 juta dolar AS per tahun atau setara Rp 4,4 triliun.

Baca juga: Dampak Mengkonsumsi Ganja

Rencananya, pajak dari ganja tersebut digunakan untuk pembiayaan perguruan tinggi negeri, meningkatkan keamanan publik, fasilitas kesehatan, dan juga perbaikan jalan.

Sama seperti proposal pendidikan, usaha untuk melegalkan ganja dengan tujuan rekreasi juga sempat ditolak sekitar empat tahun yang lalu.

Sebagai catatan, Arizona sudah melegalkan penggunaan ganja untuk keperluan medis sejak 2010.

Selain Arizona, warga Montana dan South Dakota juga akan memiliki opsi pelegalan ganja pada pemungutan suara November mendatang.

Hingga saat ini, penggunaan ganja untuk tujuan rekreasi masih dianggap ilegal oleh undang-undang federal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
NASA Tunjukkan Rasanya Masuk ke Dalam Lubang Hitam

NASA Tunjukkan Rasanya Masuk ke Dalam Lubang Hitam

Tren
Usai Ditekuk Arsenal, Atap Stadion Manchester United Jebol dan Air Membanjiri Lapangan

Usai Ditekuk Arsenal, Atap Stadion Manchester United Jebol dan Air Membanjiri Lapangan

Tren
Venezuela Akan Jadi Negara Pertama yang Kehilangan Gletser, Berikutnya Indonesia

Venezuela Akan Jadi Negara Pertama yang Kehilangan Gletser, Berikutnya Indonesia

Tren
Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Tren
4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

Tren
Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Tren
Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Tren
Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Tren
Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Tren
Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Tren
Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Tren
Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Tren
Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Tren
Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com