Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rengasdengklok, Wilayah Pertama di Indonesia yang Terbebas dari Penjajahan

Kompas.com - 17/08/2020, 12:31 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejarah kemerdekaan Republik Indonesia tidak terlepas dari Rengasdengklok

Rengasdengklok merupakan sebuah kota kecil di dekat Karawang, Jawa Barat. Di tempat itu, pada 16 Agustus 1945, golongan muda membawa Soekarno dan Muhammad Hatta.

Mereka mendesak Soekarno dan Hatta agar segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Terlebih, Jepang sudah menyerah kepada Sekutu pada 15 Agustus 1945, beberapa setelah insiden bom atom di Hiroshima dan Nagasaki.

Wilayah RI pertama yang terbebas dari penjajahan

Mengutip Harian Kompas, Senin 11 Agustus 1975, sejarah terkait Rengasdengklok tak berhenti di situ.

Dalam ceramah berjudul "Tanggal 15 dan 16 Agustus 30 Tahun yang Lampau" di Gedung Kebangkitan Nasional, Jakarta, yang dibawakan oleh A. Latief Hendraningrat, Drs. Singgih BBA, dan H. Affan, terungkap sesuatu yang lain soal kota kecil itu.

Rengasdengklok ternyata merupakan tempat pertama di Indonesia yang betul-betul mengibarkan bendera kebangsaan Merah Putih, tanpa embel-embel Hinomaru.

Baca juga: Fakta Proklamasi 17 Agustus 1945: Bambu Jemuran Jadi Tiang Bendera, Merah Putih Dijahit Fatmawati

Di wilayah itu, rakyat merasakan merdeka dari penjajahan Jepang sehari lebih cepat dari proklamasi di Jakarta.

Latief Hendraningrat, pengerek bendera pusaka di Pegangsaan Timur 56, Jakarta, pada 17 Agustus 1945, dalam ceramah tersebut mengungkapkan kesaksiaannya bahwa pada 16 Agustus 1945 sekitar pukul 18.00 WIB, bendera Merah Putih telah berkibar di Rengasdengklok.

Latief tiba di Rengasdengklok bersama almarhum Dr. Muwardi, untuk mencari tahu bagaimana keadaan Bung Karno dan Bung Hatta yang diculik oleh golongan muda.

Sesampainya di Rengasdengklok, ia melihat tentara Jepang sudah menjadi tahanan.

"Saya melihat tentara Jepang yang ada di sana sudah ditahan. Rakyat, polisi dan pamong praja bersatu padu," kata Latief.

Baca juga: Baju Adat Presiden Jokowi Saat Upacara HUT RI dari Tahun ke Tahun

Pengibaran Merah Putih pertama

Monumen kebulatan tekad di Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat.KOMPAS.COM/JONATHAN ADRIAN Monumen kebulatan tekad di Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat.

Pengibaran bendera Merah Putih yang pertama terjadi di Rengasdengklok, setelah Bung Karno menyatakan kesediaan untuk memproklamirkan kemerdekaan Indonesia.

Drs. Singgih BBA, perwira PETA yang melaksanakan penculikan Bung Karno dan Bung Hatta, dalam ceramahnya mengungkapkan kesediaan tersebut tercapai pada 16 Agustus 1945 sekitar pukul 09.00 WIB.

 

Seorang perwira PETA lainnya, H. Affan, mengisahkan secara tertulis bahwa pengibaran bendera Merah Putih dilakukan di depan Kantor Kawedanan pada pukul 18.00 dan dihadiri oleh seluruh masyarakat. 

 

Kisah Affan itu dibacakan oleh seorang prajurit PETA bekas bawahannya, Adam.

Namun sebelum itu, Adam yang membacakan ceramah tertulis Affan, menambahkan bahwa pengibaran bendera Merah Putih di halaman Kawedanan telah dilakukan sejak pukul 09.00 WIB, beberapa saat setelah Bung Karno bersedia memproklamirkan kemerdekaan RI.

Ketika ditanya tentang bendera yang pertama kali dikibarkan di Rengasdengklok itu, Adam tidak dapat menjelaskan apakah masih ada atau tidak.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Terjadinya Peristiwa Rengasdengklok

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baru Seminggu, Jaring Hitam Penghalang Pemandangan Gunung Fuji Banyak Dilubangi Wisatawan

Baru Seminggu, Jaring Hitam Penghalang Pemandangan Gunung Fuji Banyak Dilubangi Wisatawan

Tren
Menilik Program Mirip Tapera di China, Iuran Wajib, Dipotong dari Gaji Bulanan

Menilik Program Mirip Tapera di China, Iuran Wajib, Dipotong dari Gaji Bulanan

Tren
Perjalanan Tapera, Digulirkan Saat Era SBY dan Kini Dijalankan Jokowi

Perjalanan Tapera, Digulirkan Saat Era SBY dan Kini Dijalankan Jokowi

Tren
Donald Trump Dinyatakan Bersalah Menyuap Aktris Film Dewasa

Donald Trump Dinyatakan Bersalah Menyuap Aktris Film Dewasa

Tren
Kementerian ESDM Akui Elpiji 3 Kg Tidak Terisi Penuh, Ini Alasannya

Kementerian ESDM Akui Elpiji 3 Kg Tidak Terisi Penuh, Ini Alasannya

Tren
Buku Panduan Sastra Mengandung Kekerasan Seksual, Kemendikbud Ristek: Sudah Kami Tarik

Buku Panduan Sastra Mengandung Kekerasan Seksual, Kemendikbud Ristek: Sudah Kami Tarik

Tren
Adakah Manfaat Berhenti Minum Kopi?

Adakah Manfaat Berhenti Minum Kopi?

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 31 Mei-1 Juni 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 31 Mei-1 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Bayi Tertabrak Fortuner, Orangtua Bisa Dipidana? | Mahasiswa UM Palembang Diduga Plagiat Skripsi Lulusan Unsri

[POPULER TREN] Bayi Tertabrak Fortuner, Orangtua Bisa Dipidana? | Mahasiswa UM Palembang Diduga Plagiat Skripsi Lulusan Unsri

Tren
Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Tren
Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Tren
Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Tren
Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Tren
9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

Tren
MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com