Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Sinabung: Status Siaga, Aktivitas Vulkanik Belum Stabil

Kompas.com - 13/08/2020, 06:04 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gunung Sinabung yang terletak di Sumatera Utara, meletus pada Senin (10/8/2020) pukul 10.16 WIB.

Letusan tersebut mengakibatkan kepulan asap debu tebal membumbung setinggi 5.000 meter di atas puncak atau sekitar 7.460 meter di atas permukaan laut.

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kasbani mengungkapkan bahwa tidak ada erupsi susulan sejak erupsi pada 2 hari lalu.

"Tidak ada erupsi susulan sejak erupsi tanggal 10 Agustus kemarin. Aktivitas vulkanik Gunung Sinabung masih belum stabil, namun cenderung menurun," ujar Kasbani saat dihubungi Kompas.com, Rabu (12/8/2020).

Baca juga: Erupsi Merapi dan Sejarah Letusannya...

Tak hanya itu, berdasarkan pengamatan Multiplatform Application for Geohazard Mitigation and Assessment in Indonesia (MAGMA), secara visual tidak teramati adanya asap kawah pada Gunung Sinabung.

Hingga kini, Gunung Sinabung masih pada level III atau level Siaga.

Meski asap tebal sempat menjulang tinggi di sekitar Gunung Sinabung, Kasbani mengungkapkan, penduduk yang bermukim di sekitar Sinabung tidak mengevakuasi diri.

"Tidak ada evakuasi penduduk saat ini, karena masyarakat masih berada di luar radius bahaya yang direkomendasikan oleh PVMBG," katanya lagi.

Baca juga: Gunung Merapi Semburkan Awan Panas, Warganet Laporkan Hujan Abu

Hujan abu

Warga membagikan masker kepada pengendara saat erupsi Gunung Sinabung di Karo, Sumatera Utara, Senin (10/8/2020). Gunung Sinabung erupsi dengan tinggi kolom 5.000 meter di atas puncak atau sekitar 7.460 meter di atas permukaan laut.ANTARA FOTO/SASTRAWAN GINTING Warga membagikan masker kepada pengendara saat erupsi Gunung Sinabung di Karo, Sumatera Utara, Senin (10/8/2020). Gunung Sinabung erupsi dengan tinggi kolom 5.000 meter di atas puncak atau sekitar 7.460 meter di atas permukaan laut.

Menurutnya, lokasi yang dinilai berbahaya yakni lokasi yang terletak di dalam radius 3 km dari puncak Gunung Sinabung, serta radius sekitar 5 km untuk sektor selatan-timur, dan 4 km untuk sektor timur-utara.

Selain itu, Kasbani mengimbau kepada masyarakat dan pengunjung atau wisatawan agar tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi.

"Jika terjadi hujan abu, masyarakat diimbau untuk memakai masker bila keluar rumah untuk mengurasi dampak kesehatan dari abu vulkanik," kata dia.

Baca juga: Daftar 29 Kawasan Konservasi yang Dibuka Kembali di Masa New Normal, dari Kepulauan Komodo hingga Gunung Rinjani

Lebih lanjut, masyarakat juga diimbau untuk mengamankan sarana air bersih.

"Amankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh," lanjut dia.

Imbauan lain yakni, masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung diminta agar tetap waspada terhadap bahaya lahar.

Baca juga: Trending di Twitter, Berikut Sekilas tentang Gunung Lawu dan Empat Jalur Pendakiannya

Debu vulkanik bisa mencapai Kota Medan

Tidak hanya memberikan dampak bagi wilayah terdekat, debu vulkanik dari erupsi Gunung Sinabung disebutkan dapat meluas hingga ke Kota Medan, Sumatera Utara.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo Natanail Peranginangin mengatakan, meluasnya debu vulkanik juga bergantung pada arah dan kecepatan angin.

Berdasarkan laporan terkini, debu vulkanik telah sampai hingga ke Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo.

Dari kejadian ini, Pemerintah Kabupaten Karo juga menyarankan warganya untuk menggunakan masker guna mengantisipasi munculnya penyakit.

Baca juga: Pakai Masker di Masa Pandemi Bisa Picu Jerawat? Berikut Cara Mengatasinya...

KOMPAS.com/AKBAR BHAYU TAMTOMO Status Gunung Berapi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com