Tiga perusahaan farmasi terbesar AS, Inovio, Moderna, dan Pfizer kini telah memulai uji klinis, yaitu tahap pertama dalam pengembangan vaksin.
Sementara itu, para peneliti di Oxford University yang didukung oleh Pemerintah Inggris mengatakan mereka bertekad untuk memproduksi vaksin pada musim gugur nanti.
Pejabat Senior WHO Dale Fisher menyebut vaksin untuk Covid-19 tidak akan siap hingga akhir tahun depan. "Saya pikir akhir tahun depan adalah ekspektasi yang sangat masuk akal," kata Fisher dilansir dari CNBC, Senin (4/5/2020).
Baca juga: Saat WHO Peringatkan tentang Bahaya Nasionalisme Vaksin...
Selain itu, WHO juga memperingatkan mengenai bahayanya "nasionalisme vaksin" bagi negara-negara adidaya yang menyimpan perawatan medis/kesehatan untuk diri mereka sendiri.
Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengungkapkan, nasionalisme vaksin tidak baik lantaran tindakan tersebut tidak mempermudah WHO atau sejumlah negara dalam memberantas Covid-19.
"Agar dunia pulih lebih cepat, ia harus pulih bersama, karena ini adalah dunia yang mengglobal di mana ekonomi saling terkait satu sama lain. Sebagian dunia atau beberapa negara tidak bisa menjadi tempat berlindung yang aman dan pulih," ujar Tedros.
Menurut dia, kerusakan akibat Covid-19 dapat berkurang jika negara-negara yang memiliki dana ikut berkomitmen untuk ini.
Baca juga: Profil KSAD Jenderal Andika Perkasa, Wakil Erick Thohir di Komite Penanganan Covid-19
4. Tunda rutinitas pemeriksaan gigi
WHO baru-baru ini juga memberikan warning terkait penundaan perawatan gigi rutin karena risiko Covid-19.
Dilansir dari Straits Times, (12/8/2020), meskipun saat ini tidak ada data mengenai penyebaran virus corona dari tindakan dokter gigi, namun penelitian lebih lanjut mengungkapkan prosedur umum yang menghasilkan partikel kecil yang mengambang berpotensi menyebabkan infeksi jika terhirup.
Potensi tersebut termasuk berasal dari semprotan udara/air tiga arah, peralatan pembersih ultrasonik yang menghasilkan endapan dari permukaan gigi, dan pemolesan gigi.
"Panduan WHO merekomendasikan dalam kasus penularan komunitas untuk memprioritaskan kasus oral yang mendesak atau darurat, untuk menghindari atau meminimalkan prosedur yang dapat menghasilkan aerosol, memprioritaskan serangkaian intervensi klinis yang dilakukan dengan menggunakan instrumen dan tentu saja untuk menunda rutinitas yang tidak penting. perawatan kesehatan mulut," ujar petugas gigi WHO, Benoit Varenne.
Baca juga: Bertambah 2.473 Kasus dalam Sehari, Berikut 10 Provinsi dengan Kasus Covid-19 Tertinggi
Ia menambahkan, kemungkinan Covid-19 ditularkan melalui aerosol, partikel mikro atau partikel udara.
Menurutnya, fasilitas gigi harus memiliki ventilasi yang memadai untuk mengurangi risiko penyebaran virus dalam pengaturan tertutup
Meski begitu, hal ini masih diperlukan lebih banyak penelitian untuk membuktikannya.
Baca juga: Ketersediaan APD, Risiko Tenaga Medis, dan Perlindungan Covid-19...
(Sumber: Kompas.com/Dandy Bayu Bramasta, Gloria Setyvani Putri | Editor: Sari Hardiyanto)