Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Apa Itu Resesi Ekonomi dan Bedanya dengan Depresi Ekonomi

Kompas.com - 07/08/2020, 20:14 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Kemudian, pekerja yang menganggur harus dicarikan jalan keluar untuk menemukan pekerjaan baru dan perusahaan harus bangkit meski dengan kuantitas yang lebih rendah tetapi harus dengan jiwa yang lebih spektakular, yang luar biasa. Yang ekstra-ordinary (kalau dalam bahasa sehari-hari).

"Kointegrasi antarpelaku usaha dan pemerintah menjadi wajib di sini. Kita bekerja sebagai tim bersama. Pemerintah, bisnis, akademisi, media, komunitas, beserta segala jenis Asosisasi Industri harus bantu-membantu bersama-sama dengan semangat yang luar biasa," kata dia.

"Harus bisa digerakkan dengan jiwa yang lain dari pada yang lain, yang sama sekali lain daripada biasanya," sambungnya.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Resesi Ekonomi, Dampak, dan Penyebabnya...

Lalu, pemulihan ekonomi ini tidak bisa menyembuhkan dirinya sendiri dari kerusakan yang terjadi, maka kolaborasi, koordinasi, dan kointegrasi harus TSM (terstruktur, Sistematis dan Masif) dari semua elemen masyarakat.

"Dalam era Covid-19 ini, kita harus yakin seyakin-yakinnya kita tidak pernah sedikitpun ragu bahwa kita punya kekuatan, stabilitas, dan ketahanan sistem keuangan yang telah meningkat secara fundamental selama 10 tahun terakhir, meski virus corona telah menyebabkan penurunan," kata Edhie.

Namun, lanjutnya, ada hal yang harus diingat yakni 'alarm penting' tentang ketidaksetaraan atau ketimpangan ekonomi yang harus diperbaiki bersama dan menjadi momentum untuk berkointegrasi bersama-sama.

"Berbeda dengan kolaborasi dan koordinasi, kointegrasi adalah hubungan jangka panjang yang dimulai dari kesesuaian antar elemen pelaku ekonomi. Ini harus dieksploitasi bersama-sama dan dicari terobosan harian secara TSM," pungkas Edhie.

Baca juga: Pembukaan Mal, Dalih Ekonomi dan Ancaman Meningkatnya Pandemi Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com