Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suhu Dingin di Indonesia: Penyebab, Wilayah yang Mengalami, dan Tips Kesehatan

Kompas.com - 27/07/2020, 08:48 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Suhu dingin tengah dirasakan di sejumlah wilayah di Pulau Jawa saat ini.

Kondisi suhu dingin ini disampaikan sejumlah warganet melalui media sosial, termasuk hari ini, Senin (27/7/2020).

Misalnya, akun @hanasintaa melalui media sosial Twitter.

"Jawa dingin banget mau nangis gakuat menggigilnya," tulisnya.

Banyak juga akun-akun yang mengunggah twit pendek berisi hal yang sama.

Banyak pengguna Twitter mengungkapkan suhu udara Senin (27/7/2020) pagi ini terasa begitu dingin.Twitter Banyak pengguna Twitter mengungkapkan suhu udara Senin (27/7/2020) pagi ini terasa begitu dingin.
Terkait suhu dingin yang tengah terjadi, berikut sejumlah penjelasan mengenai fenomena ini.

Tanda datangnya kemarau

Seperti diberitakan Kompas.com, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan, suhu dingin yang semakin sering dirasakan akhir-akhir ini, terutama pada malam menjelang pagi, menjadi tanda datangnya puncak musim kemarau.

Hal ini disampaikan oleh Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Herizal.

"Semakin cerah langit di musim kemarau akan semakin dingin udara dirasakan pada malam dan menjelang pagi hari," kata Herizal, Minggu (26/7/2020).

Menurut dia, suhu dingin ini memang sudah terjadi dan dirasakan di sejumlah wilayah yang sudah menjelang puncak musim kemarau.

Baca juga: Warganet Ungkapkan Suhu Dingin di Twitter, Begini Analisis BMKG

Kemarau identik dengan dingin?

Musim kemarau identik dengan suhu panas di siang hari dan dingin di malam harinya. Mengapa hal ini bisa terjadi?

Masih berdasarkan penjelasan Herizal, saat musim kemarau terutama saat menjelang dan puncaknya, pada umumnya langit terlihat cerah sepanjang hari, baik siang maupun malam.

Ini memuat radiasi matahari tidak terhalang dan bisa masuk ke permukaan Bumi sehingga siang hari di musim kemarau terasa hangat bahkan panas.

Sebaliknya, saat malam tiba, radiasi Bumi yang lepas ke angkasa luar juga akan berlangsung dengan optimal, karena kondisi langit yang cerah.

"Ketika malam hari radiasi yang diterima dari Matahari nol, sedangkan radiasi Bumi yang lepas ke angkasa maksimal. Pada kondisi seperti ini kondisi udara pada malam hari menjelang dan pada puncak kemarau lebih dingin dibanding kondisi udara malam hari di musim hujan," jelas Herizal.

Baca juga: Daftar Wilayah yang Mengalami Fenomena Suhu Lebih Dingin

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com