Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Remdesivir, Jepang Setujui Deksametason Jadi Obat Covid-19

Kompas.com - 22/07/2020, 14:37 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah Jepang secara resmi menggunakan jenis obat deksametason setelah sebelumnya juga menyetujui remdesivir, untuk menyembuhkan pasien-pasien Covid-19 di negara itu.

Deksametason yang merupakan obat anti-inflamasi menjadi obat kedua atau yang baru-baru ini, tepatnya 17 Juli 2020, disetujui oleh Kementerian Kesehatan Jepang untuk Covid-19.

Dikutip dari Nikkei, Rabu (22/7/2020), remdesivir yang sudah digunakan terlebih dahulu dibanding deksametason, penggunaannya diresmikan pada Mei lalu.

Tentang deksametason

Deksametason sebelumnya sudah digunakan secara luas di Inggris dan diketahui berasil mengurangi angka kematian pada pasien Covid-19 yang kritis.

Dalam penelitian yang dibuat oleh University of Oxford, penggunaan Deksametason diketahui dapat mengurangi tingkat kematian pasien yang membutuhkan ventilator sekitar 11 persen.

Jika angka kematian sebelumnya ada di 40 persen, dengan penggunaan deksametasone pada pasien demikian kematian turun di angka 29 persen.

Dikuip dari Yomiuri, pun dengan penggunaan pada pasien yang memerlukan pasokan oksigen, dengan diberikan obat ini jumlah yang membutuhkan bantuan oksigen turun dari 25 persen menjadi 22 persen.

Namun demikian, penggunaan obat ini pada pasien yang tidak memerlukan bantuan oksigen atau pasien dengan gangguan ringan, tidak terlihat adanya efek yang signifikan.

Jepang pun ikut menggunakannya untuk menangani penyembuhan pasien-pasien di sana.

Deksametason sebenarnya obat steroid yang dapat digunakan untuk banyak penyakit. Jepang mengakui efektivitasnya dalam mengobati kasus penyakit paru-paru dan infeksi parah.

Penggunaan deksametason bahkan di Negeri Sakura ini sudah dijamin dengan asuransi. Jia pun tidak sejumlah perusahaan farmasi memproduksinya di dalam negeri sehingga bisa didapatkan dengn harga murah.

Baca juga: Mengenal Deksametason yang Diklaim Ampuh Kurangi Angka Kematian Covid-19

Aturan penggunaan

Menteri Kesehatan Jepang Katsunobu Kato memasukan Deksametason dalam panduan perawatan pasien Covid-19.

Apabila seorang pasien sudah dikonfirmasi mengidap virus corona, maka ia bisa diberikan deksametason dengan segera tanpa memerlukan izin, pemeriksaan lanjutan, dan sebagainya.

Khusus untuk para pasien Covid-19 biaya penggunaan obat jenis ini akan disubsidi oleh pemerintah.

Obat untuk pasien COvid-19 yang digunakan sebelumnya yaitu remdesivir memiliki jumlah persediaan yang terbatas, sementara deksametason tidak.

Dengan begitu, diharapkan seluruh dokter akan menggunakannya secara luas pada pasien-pasien Covid-19 yang ada dalam tahap kritis.

Baca juga: Disebut Manjur Obati Pasien Covid-19, Sejumlah Negara Berebut Remdesivir

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com