Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inspiratif, Warung Kopi Ini Berikan Wifi dan Teh Hangat Gratis untuk Siswa Belajar Online

Kompas.com - 22/07/2020, 14:03 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Warung kopi atau biasa disingkat warkop, identik sebagai tempat nongkrong yang merakyat dan digemari berbagai kalangan.

Selain menyajikan kopi dan aneka makanan untuk pengunjungnya, warkop masa kini juga dilengkapi fasilitas jaringan internet wiFi agar pengunjung semakin betah berlama-lama di Warkop.

Namun, ada yang unik dari salah satu warkop di Surabaya, Jawa Timur ini. Tidak hanya menjadi tempat nongkrong, warkop ini juga menyediakan akses internet dan teh hangat gratis bagi siswa yang belajar online

Warkop Pitulikur, yang berlokasi di Jalan Bagong Tambangan No. 32, Surabaya, mulai memberikan fasilitas tersebut setelah dimulainya pembelajaran daring di tahun ajaran 2020/2021.

Ingin membantu pelajar

Pemilik Warkop Pitulikur Husin Ghozali, biasa dipanggil Cak Cong, mengatakan, ide pemberian fasilitas bagi pelajar itu didasari rasa keprihatinannya.

Yaitu saat melihat para pelajar yang harus mengikuti pembelajaran daring setiap hari, padahal harga kuota internet yang dibutuhkan tentu tidaklah murah. 

"Saya juga wali murid, jadi ikut merasakan itu, banyak keluhan orang tua di grup kelasnya anak-anak. Saya kemudian mempunyai inisiatif sendiri gimana caranya agar warkop saya ini bisa dipakai untuk belajar," kata Cak Cong saat dihubungi Kompas.com, Rabu (22/7/2020).

Dia merasa tergerak untuk membantu para pelajar yang kesulitan mengakses internet, tujuannya adalah agar mereka tidak tertinggal dengan teman-temannya yang lain.

"Covid-19 belum selesai, proses belajar-mengajar ya jangan sampai terhambat lah. Walaupun dengan kondisi sulit seperti ini, tetap harus belajar, itu saja," kata Cak Cong.

Baca juga: Cerita Pemilik Warung Kopi Dihantam Pandemi, Menolak Gulung Tikar

Protokol kesehatan

Dia juga menyadari bahwa bahaya pandemi virus corona masih mengintai. Karena itu ia menerapkan protokol kesehatan yang ketat di warkopnya. Salah satunya adalah membatasi jumlah pengunjung. 

Bila sebelumnya Warkop Pitulikur mampu menampung lebih dari 100 pengunjung, kini Cak Cong hanya membatasi pengunjung yang datang maksimal 50 orang. 

"Kita punya konsep Tri Wani dengan teman-teman Bonek (Bondo Nekat, suporter klub Persebaya Surabaya) itu. Wani cuci tangan, wani nganggo masker, lan wani njaga jarak. Kita terapkan itu dengan ketat, supaya adik-adik belajarnya tidak terganggu dan menunjukkan kalau warkop itu bukan tempat penyebaran virus," kata Cak Cong.

Hal itu ia lakukan karena ingin menyampaikan pesan bahwa belajar bisa dilakukan di mana saja, sekaligus untuk menunjukkan bahwa warkop bukanlah tempat penyebaran virus.

Pelajar memanfaatkan internet gratis di Warkop Pitulikur, Surabaya.Instagram: @warkoppitulikur Pelajar memanfaatkan internet gratis di Warkop Pitulikur, Surabaya.

Atas seragam bawah celana pendek

Cak Cong menuturkan bahwa ada saja kelakuan unik yang dilakukan oleh para pelajar yang sedang memanfaatkan fasilitas dari Warkop Pitulikur. Salah satunya adalah hanya memakai seragam bagian atas saja saat mengikuti pelajaran via Zoom.

"Kalau waktunya meeting pakai Zoom seragamnya dipakai, tapi yang dipakai cuma atasannya saja, jadi bawahnya pakai celana pendek. Lucu sih ndelok arek-arek seperti itu, tapi menurut saya bagus berarti semangat belajarnya ada," kata Cak Cong.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Vaksin Covid-19 AstraZeneca Ditarik Peredarannya di Seluruh Dunia

Vaksin Covid-19 AstraZeneca Ditarik Peredarannya di Seluruh Dunia

Tren
Jalan Kaki 45 Menit Membakar Berapa Kalori?

Jalan Kaki 45 Menit Membakar Berapa Kalori?

Tren
Jam Buka dan Harga Tiket Animalium BRIN Cibinong 2024

Jam Buka dan Harga Tiket Animalium BRIN Cibinong 2024

Tren
Diduga Cemburu, Suami di Minsel Bacok Istri hingga Tewas

Diduga Cemburu, Suami di Minsel Bacok Istri hingga Tewas

Tren
Mengapa Suhu Dingin Justru Datang Saat Kemarau? Ini Penjelasan BMKG

Mengapa Suhu Dingin Justru Datang Saat Kemarau? Ini Penjelasan BMKG

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 8-9 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 8-9 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Minum Kopi Sebelum Makan, Apa Efeknya? | Cabut Gigi Berakhir Meninggal Dunia

[POPULER TREN] Minum Kopi Sebelum Makan, Apa Efeknya? | Cabut Gigi Berakhir Meninggal Dunia

Tren
Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Tren
Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Tren
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Tren
Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Tren
Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Tren
Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com