Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Taufan Wijaya
Jurnalis foto & dosen UMN

Dosen Universitas Multimedia Nusantara, penulis buku "Literasi Visual"

Ketika Foto Jurnalistik Diragukan sebagai Fakta

Kompas.com - 21/07/2020, 12:17 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Mayat itu membujur lurus terbungkus plastik. Kakinya terlihat kurus berbanding dipan crank abs elektrik. Pemandangan kamar inap yang senyap ini direkam melalui klik fotografer Joshua L. Irwandi.

Karya Joshua, hasil hibah liputan Covid-19 dari National Geographic, kemudian dipilih oleh majalah tersebut sebagai foto pembuka. Editor menggunakan imaji itu sebagai yang utama, baru diikuti foto-foto dari beberapa negara lain sebagai satu reportase internasional.

Foto Joshua begitu kuat menusuk. Sebuah citra kematian, suatu akhir dari pergulatan pada musuh yang tidak tampak.

Sesosok jenazah yang tidak diketahui jenis kelaminnya sendirian, televisi di depannya sudah padam, dan jauh di luar jendela matahari telah temaram.

Kematian di foto itu bukan tampil dalam keramaian pemulasaraan. Bukan pula berada di antara barisan pasien lain. Melihat foto itu seolah kita adalah Si Fotografer, yang menyaksikan Si Mati terakhir kali, untuk kemudian meninggalkannya seorang diri.

Pilihan editor National Geographic terbukti jitu. Foto horor tersebut dimaknai secara universal sebagai kengerian yang dingin. Maka tak perlu waktu lama untuk kemudian tautan berita (bahkan sekadar foto tunggal) menjadi viral di Indonesia, di mana peristiwa dalam foto terjadi.

Joshua membagi karyanya di media sosial. Ia tak lupa berpesan dalam bahasa Inggris, “Mohon bagikan cerita ini dan bertindak. Pandemi ini seumur hidup. Kita harus memenangkan pertarungan.”

Polemik kemudian muncul. Selebriti penyanyi Erdian Aji Prihartanto yang tenar dengan nama Anji berpendapat lewat akun media sosialnya. Dalam unggahannya di Instagram, Anji meragukan kredibilitas di balik karya tersebut.

Ia secara eksplisit menyebut praktik influencer atau buzzer. Ia juga meragukan profesionalisme jurnalis foto karena berada di zona berbahaya penangangan Covid-19, di mana keluarga pasien pun dilarang berkunjung.

Unggahan Anji di-like oleh lebih dari 80.000 orang yang sebagian besar pengikutnya. Komentar pun bermunculan. Yang berbahaya adalah Anji menggiring opini agar abai pada bahaya pandemi ini. Tampak jelas bahwa ia menyepelekan ancaman ini serta terang-terangan menuliskan, “malas menyebut Covid”.

Sebagai respons terhadap unggahan Anji, Pewarta Foto Indonesia (PFI), organisasi resmi yang memayungi jurnalis foto, menerbitkan surat. Isinya mengecam pernyataan Anji dan menuntut permintaan maaf karena melecehkan profesi pewarta foto.

Kerja Jurnalis Foto

Jurnalis foto punya hak istimewa dalam bekerja. Satu di antaranya adalah menjangkau tempat-tempat yang tidak bisa dilihat atau dikunjungi oleh publik. Privilese tersebut semata demi melayani hak warga atas informasi.

Lewat jendela bidik jurnalis foto lah kita bisa melihat mulai ruang kerja presiden, hingga bilik-bilik pekerja seks. Mulai dari belakang panggung konser hingga ke ruang operasi.

Hal ini yang tidak dipahami oleh Anji sehingga ia membuat pernyataan secara serampangan. Dari Anji kita bisa melihat bahwa akses terhadap internet dan pergaulan tidak serta merta membuat seseorang melek media.

Foto jurnalistik adalah satu sajian berita gambar yang melewati proses kerja jurnalistik. Etika wajib melekat dalam proses kerja tadi. Di tiap negara ada rumusan kode etik sebagai panduan kerja fotografer pewarta.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Lolos ke Semifinal Piala Asia U23 2024, Indonesia Hentikan Rekor Korsel Lolos ke Olimpiade

Lolos ke Semifinal Piala Asia U23 2024, Indonesia Hentikan Rekor Korsel Lolos ke Olimpiade

Tren
6 Kelompok Orang yang Tidak Dianjurkan Mengonsumsi Kafein, Siapa Saja?

6 Kelompok Orang yang Tidak Dianjurkan Mengonsumsi Kafein, Siapa Saja?

Tren
Istri Bintang Emon Positif 'Narkoba' Usai Minum Obat Flu, Kok Bisa?

Istri Bintang Emon Positif "Narkoba" Usai Minum Obat Flu, Kok Bisa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com