Selain itu, mereka juga dapat memakan udang dan lobster.
Pada dasarnya, triggerfish dewasa memakan jenis-jenis invertebrata bercangkang keras.
Baca juga: Tahukah Anda, Ternyata Kerang Punya 100 Mata!
Triggerfish merupakan jenis ikan yang cenderung menyendiri, tetapi saling bertemu di tempat tertentu saat musim kawin, yaitu bergantung pada bulan dan pasang surut.
Jantan dari sebagian spesies ini membangun wilayah pada tempat pemijahan ini dan menyiapkan sarang dasar laut guna menampung puluhan ribu telurnya nanti.
Baik jantan dan betina dari triggerfish saling melingkari satu sama lain di dalam sarang dimana terjadi perubahan warna dengan cepat dan disimpan telur-telur hasil perkawinan.
Betina dapat menyimpan rata-rata sekitar 772.415 telur.
Baca juga: Viral Bintik Putih pada Ikan Lele Disebut Mengandung Cacing, Benarkah?
Kemudian, triggerfish betina akan mengaerasi telur dengan meniup dan menjaga ketercukupan oksigen.
Melansir laman NOAA Fisheries, pemijahan terjadi dari April hingga Agustus.
Telur-telur triggerfish akan menetas dalam waktu 24-48 jam dan larva akan bergerak ke permukaan di mana mereka seringkali hidup di antara hamparan plankton dan ganggang cokelat.
Larva dan triggerfish muda menghabiskan 4-7 bulan di lingkungan planktonik sebelum berpindah ke dasar laut.
Triggerfish juga dikenal dengan "sikap jahat" mereka. Perilaku ini terlihat di sarangnya, dimana jika ada pengganggu dari ikan lain hingga penyelam manusia, maka akan digigit.
Baca juga: Sejak Kapan Nelayan Asing Marak Curi Ikan di Laut Indonesia?
Ikan ini merupakan jenis hewan yang dianggap menarik. Beberapa spesiesnya menjadi sangat populer karena keunikan yang dimiliki.
Mereka banyak dicari sehingga nelayan-nelayan pun mencoba menangkapnya, termasuk spesies yang sudah terancam punah.
Kini, para peneliti tengah bekerja untuk memelihara triggerfish di penangkaran sehingga populasi liarnya nanti dapat bertahan sendiri.
Baca juga: Hati-hati, Ini Ciri Bedakan Ikan Segar dan Berformalin