Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Bandang Terjang Masamba Luwu Utara, Berikut Analisis BMKG

Kompas.com - 14/07/2020, 16:35 WIB
Mela Arnani,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Banjir bandang terjang daerah Masamba, di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan pada Senin, (13/7/2020) malam.

Peristiwa banjir ini disebabkan meluapnya sungai yang membuat akses jalan tertutup lumpur dengan ketinggian beragam, juga sampah yang berserakan di sudut-sudut kota.

Keprihatinan terkait musibah ini memunculkan trending tagar #prayformasamba dan #banjirluwuutara di Twitter. 

Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Makassar Nur Asia Utami mengatakan, banjir bandang tersebut diakibatkan hujan lebat yang dipengaruhi suhu muka laut di Teluk Bone.

"Kejadian hujan lebat di wilayah Luwu Utara dipengaruhi oleh suhu muka laut yang hangat di Teluk Bone," kata Nur Asia saat dihubungi Kompas.com, Selasa (14/7/2020).

Baca juga: Diterjang Banjir Bandang, Jalanan di Masamba Dipenuhi Lumpur

Selain itu, lanjut dia, banjir juga terjadi sebab terdapat daerah belokan angin atau yang disebut konvergensi di wilayah Sulawesi bagian tengah.

Kondisi ini memicu pertumbuhan awan konvektif atau cumulonimbus yang membuat terjadinya hujan lebar.

"Berdasarkan analisa citra satelit BMKG, pertumbuhan awan konvektif terjadi di wilayah sulawesi tengah dan bergerak ke Luwu Timur dan Luwu Utara, Curah Hujan yang cukup tinggi terkonsentrasi di wilayah hulu Luwu Timur," ujar Nur Asia.

Pihaknya mengingatkan, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih berpotensi terjadi hingga Rabu (15/7/2020).

"Namun untuk tiga hari ke depan intensitasnya sudah menurun," paparnya.

Nur Asia mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dengan curah hujan yang tinggi, mengingat masih adanya potensi hujan yang akan terjadi.

Baca juga: Banjir Bandang di Masamba akibat Sungai Meluap, Puluhan Warga Mengungsi

Putusnya jaringan komunikasi

Selain menyebabkan kerusakan, banjir bandang membuat putusnya akses komunikasi.

Diberitakan sebelumnya, terputusnya jaringan komunikasi ini membuat terhambatnya penanganan bencana, terutama di Kota Masamba.

Tim BPBD Sulsel telah dikerahkan ke lokasi kejadian untuk membantu para korban.

Masyarakat terdampak banjir bandang mengungsi ke tempat yang lebih aman, seperti sekolahan, kantor pemerintah, masjid, dan sebagainya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com