KOMPAS.com - Hampir semua negara kini berada pada fase pelonggaran penguncian akibat virus corona.
Aktivitas perekonomian masyarakat pun kembali bergeliat, meski berada dalam bayang-bayang infeksi Covid-19.
Virus yang bermula di kota Wuhan, China itu sebelumnya telah memaksa adanya penguncian di banyak negara, sehingga berdampak besar pada ekonomi global.
Namun, beberapa bulan setelah dilonggarkan, sejumlah kota penting dunia kini kembali berada dalam penguncian akibat lonjakan kasus Covid-19.
Baca juga: Saat RRI Surabaya Tak Mengudara karena Corona
Pada pertengahan Juni 2020, Ibu Kota China, Beijing kembali memberlakukan lockdown di 10 kawasan perumahan setelah adanya laporan kasus Covid-19 baru.
Saat itu, ada sekitar 36 kasus baru yang dilaporkan dalam satu hari dan terkait dengan sebuah pasar makanan, dikutip dari SCMP, 15 Juni 2020.
Pasar tersebut merupakan pusat distribusi makanan di Beijing selatan yang menempati lahan seluas 107 hektar dan memasok makanan ke provinsi utara seperti Shandong, Shanxi, Hebei dan Liaoning.
Wakil Kepala Distrik Kota Haidian, Lin Junjie mengatakan, 10 kawasan perumahan di sekitar Pasar Yuquandong akan di-lockdown.
Keputusan itu diberlakukan karena Pasar Yuquandong juga teridentifikasi memiliki kasus infeksi baru yang masih berhubungan dengan Pasar Xinfadi.
Beijing sebelumnya telah dinyatakan bebas dari transmisi lokal Covid-19 selama 55 hari sampai adanya kemunculan kasus baru pada 11 Juni 2020.
Baca juga: Beijing Nol Positif Corona, Otoritas Peringatkan Jangan Berpuas Diri
Dikutip dari Channel News Asia, 13 Juli 2020, sekitar 250.000 orang di Manila kembali dikunci setelah lonjakan kasus infeksi baru.
Mereka adalah penduduk Navota, salah satu dari 16 kota di Filipina yang harus tinggal di rumah selama dua minggu, hanya enam minggu setelah penguncian sebelumnya.
"Saya tidak yakin apakah ini solusi, tetapi saya yakin jika saya melakukan ini jumlah kasus tidak akan bertambah," kata Wali Kota Navota Toby Tiangco kepada sebuah stasiun radio.
Navota, salah satu daerah termiskin di Manila memiliki 931 kasus yang dikonfirmasi dan 59 kematian, menurut angka pemerintah setempat.
Penghuni akan diizinkan untuk pergi bekerja, tetapi olahraga di luar ruangan akan dilarang. Toko-toko dan bisnis dapat tetap buka tetapi restoran hanya akan diizinkan untuk melakukan layanan take-away.
Baca juga: Update Virus Corona 15 Maret: Azan di Kuwait Berbeda | Manila Lockdown