Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

14 Dokter Meninggal dalam Sepekan, Kenapa Banyak Nakes Terinfeksi Covid-19?

Kompas.com - 13/07/2020, 17:20 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Di mana, tempat itu tidak hanya di ruang perawatan saja. Namun juga ada di sejumlah tempat lainnya. 

“Bukan hanya di ruang perawatan melainkan di ruang tunggu, ruang ganti, ruang penunjang, bahkan di ruang kantor dan koridor,” jelas dia.

Secara lengkap, Halik menyampaikan beberapa sebab tingginya kasus Covid-19 pada tenaga medis yakni:

  • Minimnya APD di fasilitas kesehatan,
  • Lemahnya skrining pasien, termasuk skrining untuk petugas
  • Belum dibuat alur layanan yang berbeda untuk pasien Covid-19 dan non-Covid-19,
  • Lemahnya deteksi/isolasi/terapi kasus
  • Adanya faktor risiko dan kerentanan seperti usia, penyakit, dan komorbid lainnya
  • Riwayat kontak dengan pasien Covid maupun pasien umum yang tanpa gejala
  • Keterlambatan dalam testing dan hasil tes yang terlalu lama
  • Keterbatasan jumlah faskes dan RS rujukan Covid

Sedangkan urutan hirarki elemen dasar untuk pencegahan transmisi dari yang terbesar adalah:

  • Elimination: Mengeliminasi wabah
  • Subsitution: Mengganti satu risiko dengan risiko yang lain yang lebih kecil
  • Enginering control: Desain dan pengaturan fasilitas kesehatan untuk menghapus peluang transmisi wabah di sumbernya atau meningkatkan standar pelayanan
  • Administrative control: Kebijakan atau prosedur kerja yang mencegah transmisi wabah
  • PPE: APD yang dipakai untuk mencegah paparan dan penyebaran transmisi kepada pekerja

Sementara itu, Ketua IDI wilayah Jawa Timur DR. dr. Sutrisno, Sp.OG juga menyampaikan beberapa hal mengenai penyebab banyaknya tenaga medis tertular Covid-19.

Beberapa hal tersebut adalah adanya jumlah kasus yang terus mengalami peningkatan.

“Kasus terus bertambah, tenaga medis sudah kecapaian, transmisi lokal terus berlangsung,” ujar Sutrisno dihubungi terpisah Senin (13/7/2020).

Baca juga: Membandingkan Tes Covid-19 di Indonesia dan Dampaknya bagi Penyebaran Virus

Minimnya tes

Dia juga menyebut, penyebab lain adalah kurangnya tes masif sehingga tidak bisa menjaring kasus riil.

Selain itu menurutnya hal itu karena sejumlah rumah sakit mengalami over kapasitas.

"RS sudah overcapacity," kata dia.

Saat ditanya terkait dengan langkah apa yang kini dilakukan IDI Jawa timur terkait penanganan kapasitas yang berlebihan, pihaknya menjelaskan mengenai beberapa langkah yang kini tengah diupayakan, yakni:

  • Membangun rumah sakit lapangan
  • Meningkatkan kapasitas rumah sakit di jawa timur
  • Reorganisasi banyak rumah sakit di Jawa Timur

“Proses-proses tersebut terus berlangsung,” kata dia

Saat ini, Jawa Timur sendiri menjadi lokasi di mana kasus kematian dokter akibat Covid-19 tertinggi di Indonesia.

Setidaknya ada 19 dokter yang meninggal akibat virus ini di antaranya berasal dari Sidoarjo, Gresik dan Lamongan.

Baca juga: Berikut Cara Dapatkan Bibit Gratis dari Kementerian Lingkungan Hidup

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com