Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Wisnu Nugroho
Pemimpin Redaksi Kompas.com

Wartawan Kompas. Pernah bertugas di Surabaya, Yogyakarta dan Istana Kepresidenan Jakarta dengan kegembiraan tetap sama: bersepeda. Menulis sejumlah buku tidak penting.

Tidak semua upaya baik lekas mewujud. Panjang umur upaya-upaya baik ~ @beginu

Pesan Mujenih untuk Pandemi di Indonesia yang Masih Jauh dari Akhir

Kompas.com - 13/07/2020, 10:51 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Meskipun tidak bisa memprediksi secara pasti kapan pandemi akan berakhir, Dicky menyebut tiga hal yang menjadi tanda kapan pandemi mereda.

Pertama, saat ditemukannya obat definitif yang efektif menyembuhkan penyakit Covid-19 atau setidaknya mencegah terjadinya infeksi (profilaksis atau PreP).

Kedua, saat ditemukannya vaksin yang dapat memberikan kekebalan efektif terhadap serangan virus SARS-CoV-2.

Ketiga, saat terjadinya kekebalan alamiah yang timbul setelah sebagian besar manusia terinfeksi Covid-19.

Pertanyaan lanjutannya, kapan saat itu tiba? Untuk obat Covid-19, sejumlah pihak optimistis akan ditemukan di akhir tahun 2020. Sementara untuk vaksin, paling cepat pertengahan atau akhir tahun 2021 ditemukan.

Selama rentang waktu sampai setahun ke depan, bagaimana kita harus berperilaku? Untuk menjaga diri atau meminimalkan potensi tertular Covid-19, penggunaan masker perlu diperluas dan pedoman menjaga jarak perlu diperketat. 

Setelah sebulan pemerintah memberikan pelonggaran untuk sejumlah aktivitas ekonomi dan tampaknya akan dilanjutkan, Dicky menyebut, Indonesia memasuki fase rawan yang berbahaya di bulan Juli-September 2020.

Pilihan tidak mudah

Pilihan memang tidak mudah. Bukan lagi antara menjaga kesehatan atau melangsungkan kegiatan ekonomi. Karena pilihannya bukan pilihan "atau ini atau atau", pemerintah sejak awal sudah menegaskan posisi untuk "berdamai" dengan Covid-19.

Sayangnya, pelonggaran aktivitas ekonomi sebagai bentuk "berdamai" dengan Covid-19 tidak disertai pengetatan disiplin akan protokol kesehatan.

Di beberapa tempat keramaian seperti di pasar, pelonggaran aktivitas ekonomi diikuti juga dengan pelonggaran disiplin protokol kesehatan. Ada petugas, tetapi penegakan disiplinnya tidak diterapkan alias dibiarkan begitu saja.

Mungkin kita semua lelah. Tapi, tidak ada cara lain untuk mencegah dari diri upaya kita sendiri. Sebagai acuan, 3M dan 3R ini perlu kita terapkan tanpa kenal lelah juga saat lelah datang dan datang.

3M itu meliputi mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak. Sementara 3R adalah upaya kita menghindari yang ramai, ruangan, dan rapat (jaga jarak) agar aman.

Ini perlu diingatkan lagi karena jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia bukan turun tetapi terus mencatatkana rekor penambahan tertinggi dari waktu ke waktu.

Sudah lebih dari 70.000 pasien Covid-19 di Indonesia dan jumlahnya terus bertambah lebih dari 1.000 per hari. Kasus mencengangkan terjadi di Secapa TNI AD di Bandung, dimana 1.280 siswa positif Covid-19 dan menjadi kluster baru di Jawa Barat.

Dengan pelonggaran aktivitas ekonomi yang tidak selalu dibarengi pengetatan disiplin akan protokol kesehatan, bukan tidak mungkin lonjakan kasus akan terus terjadi. Kalau ini terjadi tanpa kita memperbaiki diri, pandemi akan jauh dari kata "akhir" di Indonesia.

Tulus dan Jujur

Oya, bericara soal akhir, pekan lalu, tepatnya Senin (6/7/2020), ada kisah yang membesarkan hati kita tentang kejujuran dari orang-orang kecil.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com