KOMPAS.com - Sebuah video yang diunggah akun Twitter media Pemerintah China, Xinhua, menjadi perbincangan di media sosial Twitter.
Video berdurasi 49 detik itu menyebut batik adalah kerajinan tradisional China.
Dalam video tersebut terlihat seorang pengrajin tengah menggambar motif batik pada selembar kain.
Beragam motif digambar seperti hewan dan tumbuh-tumbuhan, serta motif khas batik.
Cara menggambar batiknya juga memakai canting, meski bentuk alatnya sedikit berbeda.
"(Batik) ini biasanya dipakai kelompok etnis minoritas yang tinggal di Guizhou dan Yunan," demikian teks yang tertulis pada video Xinhua.
Batik is a traditional craft common among ethnic groups in China. Using melting wax and a spatula-like tool, people dye the cloth and heat it to get rid of the wax. Check out how the ancient craft evolves in modern times. #AmazingChina pic.twitter.com/4pNNECZziT
— China Xinhua News (@XHNews) July 12, 2020
Dari mana batik berasal? Asal usul batik sempat menjadi pembahasan pada tahun 1985.
Salah satunya dibahas dalam sebuah perbincangan mengenai sejarah perkembangan seni lukis batik Indonesia.
Diberitakan Harian Kompas, 19 Juni 1985, sebagian ahli mengatakan asal batik yang ada di Jawa adalah dari India. Sedangkan sebagian lagi mengatakan dari China.
"Pendapat ini belum dapat memberikan kesaksian yang jitu sebab persoalan yang ditemukan antara teknik batik dan tutup celup yang ada di India sangat berbeda," kata seniman lukis yang juga staf pengajar di IKIP Negeri Yogyakarta, Amri Yahya, dikutip dari pemberitaan itu.
Baca juga: Video Viral Batik Disebut Kerajinan Tradisional China, Netizen Ramai Ribut di Twitter
Pendapat yang menyatakan batik berasal dari China dilontarkan karena adanya kesaksian bahwa ditemukan jenis batik dengan teknik tutup celup sekitar 2.000 tahun SM.
Batik yang ditemukan tersebut hanya menggunakan warna biru dan putih serta sudah memiliki teknik yang cukup baik.
Akan tetapi, menurut Amri, kesaksian itu belum bisa diterima karena terdapat perbedaan alat serta bahan yang digunakan.
China pun menggunakan teknik dan alat yang mirip dengan yang ditemukan di India, yaitu tutup dengan jenangan ketan.
Selain itu, coretan pewarnaan sebenarnya bukan teknik batik seperti yang ada di Jawa sekarang ini.