Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terbang ke Wuhan, Ini Prosedur Keamanan yang Ada di Pesawat Batik Air

Kompas.com - 01/02/2020, 18:44 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Digandeng Pemerintah untuk menjemput Warga Negara Indonesia di Wuhan, Provinsi Hubei, China, sejumlah hal khusus akan dilakukan pada penerbangan Batik Air ID-8618.

Persiapan khusus dilakukan karena tujuan penerbangan merupakan kawasan yang saat ini masih dijaga dengan ketat, sejak virus corona jenis baru menjadi wabah di Wuhan.

Data terakhir dari gisanddata, 259 orang meninggal dan 11.374 menjalani perawatan akibat virus corona di 25 negara. Organisasi kesehatan dunia (WHO) menyatakan kondisi saat ini sebagai keadaan "Gawat Darurat".

Latar belakang tersebut kiranya membuat Pemerintah Indonesia memutuskan untuk memulangkan WNI yang ada di pusat wabah dengan mencarter sebuah pesawat komersial.

Pihak maskapai pun tentu akan melakukan perlakuan khusus untuk penerbangan ini, terutama kaitannya mencegah masuknya virus selama proses penjemputan berlangsung.

Baca juga: Pesan Menteri Retno Saat Melepas Tim Evakuasi WNI di China

SOP Penjemputan

Corporate Communications Strategic Lion Air, induk dari maskapai Batik Air, Danang Mandala Prihantoro mengatakan, penerbangan ke Wuhan berpedoman pada prinsip-prinsip dan standar operasional prosedur (SOP) kesehatan.

Hal itu untuk memastikan pengamanan awak pesawat, tim medis yang diajak serta, juga tamu atau penumpang yang akan diangkut.

"Menyediakan dan melakukan penyemprotan cairan multiguna pembunuh kuman (disinfectant spray) sesuai prosedur yang berlaku serta menyediakan dan menggunakan masker dan alat pelindung diri (APD), sarung tangan (hand gloves) dan cairan/gel pembersih tangan (hand sanitizer) guna antisipasi tertular pada awak pesawat dan petugas layanan darat," jelas Danang dalam keterangannya.

Sementara itu, setibanya di Indonesia, pesawat jenis Airbus 330-300CEO akan langsung masuk ke dalam hanggar dan dilakukan pembersihan, sterilisasi, dan perawatan.

Selanjutnya, semua awak pesawat setelah menjalani proses evakuasi akan langsung menjalani proses karantina kesehatan di bawah pengawasan.

Dihubungi terpisah, Danang menyebut semua awak yang akan turut dalam penerbangan ini berasal dari Batik Air.

Baca juga: Antisipasi Virus Corona, Kru Pesawat yang Jemput WNI di China Pakai Pakaian Khusus

Kondisi pesawat

Adapun menyoal jenis pesawat yang digunakan, Danang menyebut Airbus 330-300CEO ini merupakan satu-satunya pesawat berbadan lebar (wide body) yang dioperasikan Batik Air sejak Desember 2019.

Pesawat berbadan besar ini mampu menampung 392 penumpang yang terdiri dari 18 kelas bisnis dan 374 kelas ekonomi.

"Kalau di Indonesia sudah ada beberapa maskapai yang mengoperasikan, salah satunya Lion Air ada 3 pesawat serupa," kata Danang.

Airbus 330-300CEO disebut telah didukung dengan peralatan khusus yang dapat menyaring udara di dalam pesawat, sehingga lebih aman untuk semua pihak yang akan terlibat dalam penerbangan tersebut.

Baca juga: Evakuasi WNI di Wuhan Gunakan Batik Air, Berangkat Siang Ini

Berdasarkan informasi yang disampaikan, pesawat berangkat dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten (CGK) tujuan Bandar Udara Internasional Tianhe, Wuhan (WUH).

Bandar udara Wuhan terletak di Distrik Huangpi, 26 kilometer utara pusat kota Wuhan.

Penerbangan ini dilakukan pada siang tadi pukul 13.00 WIB dan dijadwalkan tiba di tujuan pada pukul 19.00 waktu setempat.

Turut dalam penerbangan tersebut, 19 kru dan 30 orang tim medis untuk menangani kondisi-kondisi tertentu yang di luar kondisi normal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Psikiater Nutrisi Ungkap 5 Sarapan Favorit, Bantu Siapkan Otak dan Mental Seharian

Psikiater Nutrisi Ungkap 5 Sarapan Favorit, Bantu Siapkan Otak dan Mental Seharian

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 20-21 April 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 20-21 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Murni Tanpa Gula | Israel Serang Iran

[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Murni Tanpa Gula | Israel Serang Iran

Tren
Seorang Pria Ditangkap di Konsulat Iran di Perancis, Ancam Ledakkan Diri

Seorang Pria Ditangkap di Konsulat Iran di Perancis, Ancam Ledakkan Diri

Tren
Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66, Bisa Dapat Insentif Rp 600.000

Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66, Bisa Dapat Insentif Rp 600.000

Tren
Mengenal Mitos Atlantis, Kota dengan Peradaban Maju yang Hilang di Dasar Laut

Mengenal Mitos Atlantis, Kota dengan Peradaban Maju yang Hilang di Dasar Laut

Tren
Mengenal Hak Veto dan Sederet Konversinya, Terbaru Gagalkan Palestina Jadi Anggota PBB

Mengenal Hak Veto dan Sederet Konversinya, Terbaru Gagalkan Palestina Jadi Anggota PBB

Tren
Gunung Ruang Semburkan Gas SO2, Apa Dampaknya bagi Manusia, Tanaman, dan Hewan?

Gunung Ruang Semburkan Gas SO2, Apa Dampaknya bagi Manusia, Tanaman, dan Hewan?

Tren
Kim Jong Un Rilis Lagu, Lirik Sarat Pujian untuk Pemimpin Korea Utara

Kim Jong Un Rilis Lagu, Lirik Sarat Pujian untuk Pemimpin Korea Utara

Tren
Manfaat Mengonsumsi Kubis untuk Menurunkan Tekanan Darah

Manfaat Mengonsumsi Kubis untuk Menurunkan Tekanan Darah

Tren
Gunung Semeru 2 Kali Erupsi, PVMBG: Masih Berstatus Siaga

Gunung Semeru 2 Kali Erupsi, PVMBG: Masih Berstatus Siaga

Tren
Israel Serang Iran, AS Klaim Sudah Dapat Laporan tapi Tak Beri Lampu Hijau

Israel Serang Iran, AS Klaim Sudah Dapat Laporan tapi Tak Beri Lampu Hijau

Tren
Ada Indomaret di Dalam Kereta Cepat Whoosh, Jual Kopi, Nasi Goreng, dan Obat Maag

Ada Indomaret di Dalam Kereta Cepat Whoosh, Jual Kopi, Nasi Goreng, dan Obat Maag

Tren
7 Fakta Kebakaran Mampang, Padam Usai 16 Jam dan 7 Korban Terjebak

7 Fakta Kebakaran Mampang, Padam Usai 16 Jam dan 7 Korban Terjebak

Tren
5 Cara Cek Penerima PIP 2024, Klik Link pip.kemdikbud.go.id

5 Cara Cek Penerima PIP 2024, Klik Link pip.kemdikbud.go.id

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com