Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak Potensi Penularan Virus Corona, dari Udara hingga Menempel di Benda Mati

Kompas.com - 10/07/2020, 20:59 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan bahwa virus corona terbukti dapat menyebar melalui udara atau dikenal dengan istilah airborne pada awal pekan ini.

Sebelumnya, penularan virus corona jenis baru atau SARS-CoV-2 ini hanya dapat menular melalui droplet yang dikeluarkan oleh pasien yang positif Covid-19.

Adapun keluarnya droplet ini dapat terjadi saat seseorang bersin atau batuk.

Droplet tersebut jika terhirup oleh orang dengan imunitas rendah, maka berpotensi untuk tertular penyakit tersebut.

Baca juga: Indonesia Disebut Masuk Fase Berbahaya, Kapan Pandemi Akan Berakhir?

Selain udara, berikut tindakan yang berpotensi menularkan virus corona, apa saja?

1. Menular lewat cairan mata

Peneliti dari Hong Kong University (HKU) menemukan bahwa mata merupakan salah satu media yang menjadi pintu masuk virus corona ke dalam tubuh manusia.

Berdasarkan hasil uji laboratorium, virus corona dinilai jauh lebih ganas menyerang saluran pernapasan dan konjungtiva, sel-sel yang melapisi permukaan mata.

Sementara itu, tim penelitian yang dipimpin oleh dr Michael Chan Chi-wa, sebagai pihak yang meneliti virus corona bisa menginfeksi manusia melalui kedua lubang mata menjelaskan, mereka mengembangkan jaringan dari saluran pernapasan dan mata di laboratorium.

Chan menyampaikan, virus corona jauh lebih efektif 80-100 kali menginfeksi konjungtiva manusia dan saluran pernapasan bagian atas daripada SARS.

Oleh karena itu, ia mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menyentuh mata dan rajin mencuci tangan setelah bersentuhan dengan benda-benda.

Baca juga: Menyoal Virus Corona, Disebut Berasal dari Hewan hingga Menular Lewat Mata

Alissa Eckert dan Dan Higgins, ilustrator dari Centers for Disease Control and Prevention, diminta untuk membuat ilustrasi virus corona yang mampu menarik perhatian publik.the new york times Alissa Eckert dan Dan Higgins, ilustrator dari Centers for Disease Control and Prevention, diminta untuk membuat ilustrasi virus corona yang mampu menarik perhatian publik.

2. Virus corona bertahan di plastik dan stainless steel

Beberapa studi mengungkapkan, virus corona, termasuk SARS dan MERS dapat bertahan di permukan benda yang sering disentuh, termasuk plastik dan benda berbahan stainless steel.

Diketahui, virus corona dapat bertahan di permukaan stainless steel dan plastik selama 2-3 hari.

Berdasarkan hasil penelitian, diduga virus dapat bertahan selama itu pada gagang pintu dan permukaan yang dilapisi plastik atau dilaminasi, serta permukaan keras lainnya.

Baca juga: Efektifkah Penggunaan Masker Scuba untuk Pencegahan Virus Corona?

3. Kardus atau kertas karton

Ahli virus dari National Institutes of Health (NIH) AS, Neeltje can Doremalen dan rekan-rekannya di Rocky Mountain Laboratories, Hamilton, Montana menemukan bahwa virus SARS-CoV-2 dapat bertahan di permukaan kardus atau kertas karton selama 24 jam.

Pada jenis permukaan ini, virus diketahui menempel dengan lebih stabil.

Baca juga: Virus Corona Dapat Bertahan di Plastik dan Stainless Steel hingga 3 Hari

Ilustrasi virus coronaShutterstock Ilustrasi virus corona

4. Tembaga

Selain itu, hasil penelitian NIH juga mengungkapkan bahwa virus corona dapat bertahan hidup di permukaan tembaga selama sekitar 4 jam.

5. Pakaian dan permukaan lain

Tak hanya benda keras, virus corona juga dapat menempel pada kain atau pakaian yang kita kenakan dalam sehari-hari.

Meski begitu, salah satu cara untuk mendisinfeksi pakaian dengan cara mencucinya menggunakan detergen.

Baca juga: Pecahkan Rekor Baru Kasus Covid-19, Berikut 3 Penyebab Utamanya...

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), virus corona lebih menular melalui droplet dari orang yang terinfeksi.

Namun, mereka juga membuktikan bahwa virus corona dapat bertahan selama berjam-jam di pakaian.

Partikel-partikel ini akan mengering seiring waktu, dan menonaktifkan virus.

Sepsialis kesehatan Carol Winner menjelasakan, tidak berarti bahwa kematian virus akan terjadi dengan cepat, dan pihaknya masih mempelajari lebih banyak tentang virus ini.

 

(Sumber: Kompas.com/Luthfia Ayu Azanella, Vina Fadhrotul Mukaromah | Editor: Rizal Setyo Nugroho, Inggried Dwi Wedhaswary)

Baca juga: Kawal Covid-19: Pandemi Indonesia Baru Dimulai, Apa Kata Gugas Tugas?

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Timeline Wabah Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com