Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kajian Terbaru WHO: Bukti-bukti yang Menunjukkan Transmisi Virus Corona Melalui Udara

Kompas.com - 10/07/2020, 11:53 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) secara resmi merilis pernyataan mengenai virus corona dapat menyebar melalui udara.

Pernyataan resmi WHO dipublikasi melalui laman WHO, Kamis (9/7/2020).

Dalam penjelasannya, WHO menyebutkan, penularan melalui udara diartikan sebagai penyebaran infeksi yang disebabkan oleh inti tetesan (aerosol) dan bisa menular ketika melayang di udara dalam jarak serta waktu yang lama.

WHO bersama dengan para ilmuwan telah mendiskusikan dan mengevaluasi apakah SARS-CoV-2 juga dapat menyebar melalui erosol tanpa adanya prosedur yang menghasilkan aerosol, teruma dalam ruangan berventilasi buruk.

Menurut WHO, udara yang dihembuskan oleh penderita Covid-19 memungkinkan transmisi virus melalui aerosol.

Teori tersebut menunjukkan bahwa sejumlah tetesan pernapasan menghasilkan aerosol mikroskopis ketika menguap, bernapas, dan berbicara.

"Dengan demikian, seseorang dapat terinfeksi virus ketika menghirup aerosol yang memiliki proporsi cukup untuk menyebabkan infeksi," demikian pernyataan WHO, seperti dikutip Kompas.com dari laman resmi WHO, Jumat (10/7/2020).

Namun, belum diketahui secara pasti berapa banyak proporsinya untuk bisa menginfeksi orang lain.

Baca juga: Ada Bukti Virus Corona Menyebar di Udara, Ini yang Harus Kita Waspadai

Studi eksperimental

Dalam sebuah studi eksperimental, ditemukan bahwa orang yang sehat dapat menghasilkan aerosol melalui batuk dan berbicara.

Penelitian itu mengukur jumlah tetesan berbagai ukuran yang tetap berada di udara selama berbicara normal.

Namun, penulis studi tersebut mengakui bahwa kajian itu belum divalidasi untuk manusia dan SARS-CoV-2.

Model lain menunjukkan adanya kecenderungan kuat antara partikel yang dihasilkan selama berbicara dengan gelombang bunyi ketika bersuara.

Kendati demikian, rute transmisi SARS-CoV-2 melalui udara ini masih membutuhkan lebih banyak penilitian lebih lanjut.

Dalam studi eksperimental lainnya, WHO mengatakan bahwa RNA virus SARS-CoV-2 dalam aerosol dapat bertahan di udara hingga 3 jam.

Studi lain bahkan menyebutkan waktu yang lebih lama, yaitu 16 jam dan menemukan adanya virus potensial yang mampu bereplikasi.

Baca juga: Pernyataan Resmi WHO, Virus Corona Menyebar di Udara dan Menular

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com