Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2.657 Kasus Baru Covid-19 di Indonesia, Apa Penyebab Utamanya?

Kompas.com - 09/07/2020, 19:52 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Lalu, lanjut Tonang, memang terdapat jeda antara kapan swab diambil dengan hasil pemeriksaan. Pasalnya, PCR memang membutuhkan waktu.

"Jadi menurut saya, bukan sengaja diundur pengumumannya, tapi memang nyatanya perlu waktu untuk pemeriksaan PCR," jelasnya.

Baca juga: Berikut 10 KA Jarak Jauh yang Beroperasi Mulai 10 Juli 2020 dari Jakarta

Karena klaster Secapa AD

Berbeda dengan dua pakar sebelumnya, pakar epidemiologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Bayu Satria Wiratama menilai tingginya kasus karena adanya salah satu klaster di Jawa Barat.

"Salah satunya disumbang oleh klaster baru di Jawa Barat. Klaster Secapa AD," kata Bayu.

Menurutnya, adanya klaster tersebut mengakibatkan ledakan dari sisi penambahan jumlah kasus dalam sehari.

Adapun klaster tersebut, kata Bayu, seharusnya tidak terjadi bila menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

"Iya, karena klaster itu (Secapa AD), kasusnya jadi meledak," ujar Bayu.

"Klasternya sebenarnya tidak harus terjadi kalau lokasi seperti Secapa AD itu melakukan protokol dan pengawasan yang ketat," pungkas dia.

Baca juga: Sejarah Hand Sanitizer hingga Direkomendasikan WHO dan CDC

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Tiga Gejala Baru Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com