Kendati demikian, Slamet tidak menyarankan masyarakat untuk melakukan tindakan tersebut kepada kucing, alih-alih untuk membunuh kutu.
"Saya pribadi tidak merekomendasikan penggunaan alat ini untuk membunuh kutu kucing," lanjut dia.
Baca juga: Di Balik Wisuda Drive-Thru UNS, dari Gunakan Mobil Listrik hingga Andong
Slamet mengungkapkan ada beberapa tindakan untuk membersihkan kucing dari kutu.
"Untuk membersihkan bulu/rambut dan kutu sebaiknya dilakukan dengan pemberian obat anti kutu bersamaan saat membersihkan rambut/bulu saat grooming rutin baik grooming kering maupun grooming basah," ujar Slamet.
Ketika grooming kering, sebaiknya petugas medis menggunakan medicated powder, sementara grooming basah/bathing menggunakan medicated shampoo/tick and flea shampoo.
"Lebih efektif lagi menggunakan obat kutu khusus seperti ivermectin yang diberikan secara injeksi/suntikan namun harus dilakukan oleh tenaga medis (paramedis dan dokter hewan)," imbuh dia.
Baca juga: Sama-sama Sebabkan Gatal, Ini Beda Kutu dan Ketombe
Sementara itu, dokter hewan sekaligus pengajar di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Nusa Cendan Kupang drh Yeremia Yobelanno Sitompul mengungkapkan, kutu kucing dapat membawa bakteri Bartonella henselae saat menggigit manusia.
Adapun bakteri ini menyebabkan infeksi yang menyebar ke kelanjar getah bening pada manusia, seperti diberitakan Kompas.com (29/5/2020).
Yeremia menjelaskan, tips agar menjaga kesehatan kucing yakni dengan memastikan hewan tersebut tidak ada kutu.
Baca juga: Saat Obat Kucing Menunjukkan Harapan untuk Covid-19...
Umumnya, pengobatan dilakukan secara berkala hingga kutu benar-benar dipastikan hilang.
Ia menambahkan, untuk mematahkan siklus hidup kutu, pemberian obat yang dilakukan biasaya hanya membunuh kutu dewasa. Artinya, kemungkinan masih ada telur kutu yang tertinggal di tubuh hewan.
Oleh karena itu, dokter akan memberikan arahan untuk kembali untuk melakukan pengobatan lagi.
Waktu pengobatan kembali ini disesuaikan dengan perkiraan waktu telur akan menetas, dan tidak berpotensi menghasilkan telur baru.
Baca juga: INFOGRAFIK: Mengenal Kucing Emas, Spesies Langka yang Hampir Terancam Punah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.