KOMPAS.com - Sebuah video yang menampilkan seorang siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) diduga sedang menghirup lem, viral di media sosial.
Unggahan tersebut dibagikan oleh pemilik akun Facebook Berjuta Kasih pada Senin (29/6/2020).
Hingga berita ini diturunkan, unggahan tersebut telah dilihat lebih dari 245.000 kali dan dibagikan lebih dari 650 kali.
Unggahan video tersebut diikuti narasi narasi sebagai berikut:
"Ngelem. Terlihat dalam vidio anak siswa sekolah sedang menghisap lem di depan kelas. Belum jelas lok kejadian," tulis dia.
Baca juga: Viral, Video Benang Layang-layang Melintang di Tengah Jalan, Bagaimana Cara Main yang Aman?
Belum diketahui di mana peristiwa ini terjadi. Namun, menghirup lem selama ini dianggap sebagai tindakan yang tidak pada tempatnya karena mengandung sejumlah risiko.
Kepala Bagian Publikasi dan Media Sosial Biro Humas dan Protokol Badan Narkotika Nasional (BNN) Hanny Andhika Sarbini mengatakan, perilaku menghirup lem adalah salah satu perbuatan atau bentuk perilaku yang menyimpang.
"Itu perbuatan tidak dibenarkan. Lem yang merupakan bahan untuk perekat suatu benda, saat ini banyak disalahgunakan oleh anak remaja untuk perbuatan yang melanggar norma dan nilai tertentu," kata Hanny kepada Kompas.com, Jumat (3/7/2020).
Menghirup lem, lanjut Hanny, juga dapat merusak organ tubuh karena mengandung zat-zat yang berbahaya jika dihirup.
"Zat berbahaya itu bisa merusak sistem saraf otak, menurunkan daya ingat, badan kurus, gigi menguning, bawaannya selalu malas dan juga dada menjadi sesak," papar Hanny.
Ia mengatakan, saat menghirup lem maka yang terhirup adalah uap yang ada dalam kandungan lem dengan tujuan mendapatkan sensasi tersendiri.
"Umumnya efek akut bahan ini serupa dengan inhalasi ether atau mitrous oxyda (obat anastesi/bius umum) yang berupa euphoria ringan, mabuk, pusing kepala tapi masih dapat mengontrol pendapatnya," kata Hanny.
"Sesudah itu akan merasa bahwa dirinya tenang, namun pada akhirnya tidak jarang melakukan tindakan anti-sosial dan tindakan impulsif dan agresif," lanjut Hanny.
Menghirup lem juga akan menimbulkan efek ketergantungan yang berdampak buruk bagi kesehatan maupun kehidupan secara normal.
Hanny mengimbau para orangtua untuk mengawasi anak-anaknya.
"Supaya orangtua atau keluarganya selalu mengawasi anak-anak mereka supaya tidak terjerumus ke kegiatan negatif. Juga harus selalu hadir bagi anak-anaknya," kata Hanny.
Baca juga: Viral, Video Kolam Renang di Bogor Dijadikan Tempat untuk Ternak Lele
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.