Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Pria Sembuh dari Covid-19 Pulang Jalan Kaki ke Rumahnya Sejauh 8 Km, Ini Sebabnya

Kompas.com - 27/06/2020, 12:55 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah video menampilkan seorang pria yang baru saja sembuh dari virus corona pulang dari RSUP Dr Sardjito, Yogyakarta, ke rumahnya dengan berjalan kaki viral di media sosial Twitter.

Pria tersebut pulang dengan berjalan kaki ke rumahnya yang berjarak 8 kilometer karena sebelumnya telah bernazar. 

Unggahan video tersebut dibagikan oleh pemilik akun Twitter @merapi_news pada Jumat (26/6/2020).

Hingga berita ini diturunkan, unggahan video tersebut telah dilihat lebih dari 13.000 kali dan mendapat banyak komentar dari warganet.

Dalam unggahannya, @merapi_news menuliskan narasi berikut.

"[Viral] Sembuh dari Corona, Nadzar Jalan Kaki dari RS Sardjito ke rumah Drono, banyak warga antusias menyambut," tulis akun tersebut.

Baca juga: 7 Klaster Pasar Penularan Covid-19 di Tanah Air, dari Pusat Grosir hingga Pasar Raya

Konfirmasi Kompas.com

Untuk mencari tahu bagaimana cerita selengkapnya, Kompas.com menghubungi langsung pria yang bernazar tersebut.

Pria tersebut enggan menyebutkan nama aslinya, hanya ingin disebut menggunakan inisial K.

Saat dikonfirmasi, pria berinisial K tersebut membenarkan bahwa dirinya yang bernazar untuk pulang dengan berjalan kaki dari RSUP Dr Sardjito ke kediamannya.

"Iya benar. Saya lakukan itu karena nazar sebelum sembuh dari virus corona dulu," kata K saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (27/6/2020).

Dia menjelaskan, mulanya dia dirawat dan dikarantina di Rumah Sakit Mitra Paramedika, Cangkringan, Sleman, pada 7 Mei 2020.

K mengaku, dirinya termasuk klaster Indogrosir Sleman.

"Waktu itu ceritanya saya dirawat di RS Mitra Paramedika karena masuk klaster Indogrosir Sleman. Saya salah satu dari teman-teman yang dirawat," ujar K.

Dirinya dirawat di rumah sakit tersebut sembari menunggu hasil tes swab keluar hingga akhirnya dinyatakan positif Covid-19.

Tepat pada 17 Mei 2020, dia langsung dirujuk ke RSUP Dr Sardjito, Yogyakarta, untuk menjalani perawatan.

"Saat itu banyak dari teman-teman saya sudah dinyatakan sembuh dan boleh pulang," papar K.

"Tapi, hasil swab saya masih positif terus. Saya bingung dan stres mengapa kok masih positif terus," imbuhnya.

Baca juga: Dari Klaster Pusat Grosir Sleman, Pasien Positif Covid-19 Muncul di Bantul hingga Gunungkidul

Nazar seminggu setelah dirawat

K mengungkapkan, dia lalu melakukan nadzar tersebut tepat seminggu setelah dirawat di RSUP Dr Sardjito. Ia berdoa agar bisa kembali pulang dan sembuh.

Saat itu, ia bernazar jika kelak bisa sembuh, maka dirinya akan pulang dengan jalan kaki dari rumah sakit ke rumahnya.

"Alhamdulillah, pas tanggal 26 Juni kemarin, hasil tes swab sudah negatif untuk yang kedua setelah sebelumnya juga negatif. Akhirnya diizinkan pulang oleh dokter," kata K.

K menuturkan, jarak RSUP Dr Sardjito menuju rumahnya yang berada di Dusun Drono, Tridadi, Sleman, sejauh 8 km.

"Kalau jaraknya sekitar 8 km. Kemarin saya jalan itu lebih kurang 1,5 jam," jelas K.

Dia pun berterima kasih kepada seluruh keluarga dan rekan-rekannya karena turut mendoakannya agar sembuh dari Covid-19.

K mengaku, dirinya saat terinfeksi Covid-19 masuk kategori pasien orang tanpa gejala (OTG).

"Saya tidak dengan gejala. Semua obat yang diberikan, saya minum semua, makanan yang diberikan rumah sakit juga saya habiskan semua. Semua yang disarankan teman, saya lakukan, di antaranya minum vitamin dan jamu," jelas K.

"Terima kasih juga untuk bapak dan ibu dokter serta perawat yang sudah merawat saya," pungkas dia.

Baca juga: Menyoal Klaster Pusat Grosir di Sleman, Pegawai Positif Covid-19 hingga Pengunjung Rapid Test Massal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com