Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com – Sebuah pesan bersama sejumlah foto yang menyebutkan ada dua matahari “Lunar Hunter" beredar di aplikasi berbagi pesan WhatsApp.
Informasi yang sama juga diunggah beberapa pengguna Twitter dan Facebook.
Menurut informasi yang beredar itu, dua matahari muncul di perbatasan Kanada dan Amerika Serikat.
Informasi ini dipastikan hoaks.
Pesan yang beredar tentang fenomena “Lunar Hunter” ini disertai pula dengan beberapa gambar yang menunjukkan matahari terlihat dua.
Adapun bunyi pesan yang beredar adalah:
“Hari ini, dua matahari muncul di perbatasan antara Amerika Serikat dan Kanada, satu adalah matahari asli dan yang lainnya adalah bulan. Fenomena ini disebut "Lunar Hunter" dan hanya terjadi ketika bumi mengubah porosnya. Bulan dan matahari lahir pada saat yang bersamaan, dan bulan memantulkan sinar matahari dengan intensitas yang kuat, mengingatkan kita pada matahari kedua. Bagikan ini! sangat cantik! ! !”
Sementara itu, salah satu yang membagikan pesan tersebut di lini masa Twitter adalah akun @Ssekampung.
“2 matahari muncul di perbatasan antara AS & Kanada, 1 matahari asli lainnya adalah bulan. Fenomena "Lunar Hunter" Bulan dan matahari lahir pada saat bersamaan, bulan memantulkan sinar matahari intensitas yang kuat, mengingatkan kita pada matahari kedua,” tulisnya.
2matahari muncul di perbatasan antara AS & Kanada, 1 matahari asli lainnya adalah bulan.
Fenomena "Lunar Hunter"Bulan dan matahari lahir pada saat bersamaan,
— #KamiOposisi (@SSekampung) June 26, 2020
bulan memantulkan sinar matahari intensitas yang kuat, mengingatkan kita pada matahari kedua.#KamiTidakTakutBanteng pic.twitter.com/pZaVvLTYFl
Penelusuran Kompas.com
Kompas.com menghubungi Lembaga Penerbangan dan Antariksa (Lapan) untuk mengonfirmasi informasi yang disebut dalam pesan dan unggahan di atas.
Saat dikonfirmasi, Kepala Bidang Diseminasi Pusat Sains Antariksa Lapan Emanuel Sungging mengatakan, informasi itu tidak benar atau hoaks.
“Itu fenomena hoaks. Sudah lama beredar dan dibantah, kalaupun fenomena atmosfer, tidak menjadikan matahari jadi dua,” ujar Sungging saat dihubungi Kompas.com, Jumat (26/6/2020).
Mengenai istilah “Lunar Hunter”, ia menduga adalah istilah tradisional, seperti blood moon dan strawbery moon.
Namun, Sungging memastikan bahwa istilah itu tidak ada dalam astronomi.