Daryono mengatakan perlunya modifikasi protokol dan strategi evakuasi bencana di saat pandemi seperti sekarang ini. Mitigasi bencana harus mengutamakan penerapan protokol kesehatan bagi semua elemen, baik masyarakat, petugas, maupun relawan.
"Pastikan warga terdampak bencana selalu berada di tempat evakuasi hingga ada arahan lebih lanjut dengan selalu menjaga jarak fisik, mengenakan masker, dan menjaga kebersihan. Tiga hal ini adalah kunci yang harus dipatuhi selama proses evakuasi, ujar dia.
Untuk bisa menerapkan protokol kesehatan ini, tentu dibutuhkan faktor penunjang lain seperti tempat evakuasi yang memungkinkan untuk melakukan penjarakan fisik, menyediakan sarana kebersihan, termasuk tempat cuci tangan beserta sabun, handsanitizer, juga tersedianya desinfektan.
Sekat atau pembatas antar ruang juga bisa diterapkan di lokasi evakuasi jika memang secara luas area kurang memadai untuk melakukan penjarakan fisik.
Sarana dan prasarana lain seperti alat pelindung diri (APD) dan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) harus tersedia sebagai rencana evakuasi, di samping ketersediaan kebutuhan pokok lainnya," paparnya.
Hal lain yang juga perlu dilakukan adalah melakukan penggolongan masyarakat pengungsi berdasarkan status Covid-19.
Apakah dia Pasien Dalam Pemantauan (PDP), Orang Dalam Pengawasan (PDP), Orang Tanpa Gejala (OTG), atau kelompok yang sehat.
"Untuk itu, keberadaan data status terdampak Covid-19 menjadi sangat penting dalam mengelola tempat evakuasi bencana saat pandemi. Jika belum tersedia data tersebut, maka perlu dilakukan pemeriksaan rapid test atau tes cepat untuk mendeteksi dini Covid-19 di tempat evakuasi," kata Daryono.
Baca juga: Mitigasi Bencana Banjir
Mitigasi bencana saat pandemi juga memerlukan adanya sumber daya khusus, seperti tim yang kompeten di bidang penanganan bencana dan pengungsi, sekaligus paham cara penanganan Covid-19.
Selain tim dengan spesifikasi tersebut, perlu juga disediakan anggaran khusus tanggap darurat bencana alam di tengah pandemi
"Kebutuhan dana penanganan bencana saat pandemi tentu lebih besar jika dibanding saat tidak ada pandemi. Ini disebabkan karena adanya beberapa tambahan anggaran, seperti pelaksanaan rapid test, modifikasi ruang evakuasi, sarana kebersihan, APD, dan lain-lain," ungkap dia.
Daryono memaklumi ketika saat ini pemerintah tengah fokus mengalokasikan anggaran untuk penanganan Covid-19, namun menurutnya ketersediaan dana bencana harus tetap aman.
"Bencana alam dapat terjadi kapan saja tanpa dapat kita prediksi sebelumnya," tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.