Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Video Viral Ibu di Cirebon yang Diduga Siksa Anaknya

Kompas.com - 17/06/2020, 07:30 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Beberapa video yang menampilkan seorang ibu yang bermukim di Cirebon dan diduga menyiksa anaknya viral di media sosial Facebook, Kamis (11/6/2020).

Unggahan tersebut dibagikan oleh pemilik akun Facebook Nipon NiponAdmin dan juga God News Bdg.

Hingga Senin (15/6/2020), unggahan video tersebut telah dilihat lebih dari 105.000 kali.

Baca juga: Viral, Foto Bumbu Indomie Goreng Ada 2 Macam, Ini Penjelasan Indofood

Dalam unggahannya, pemilik akun Facebook Nipon NiponAdmin menuliskan narasi sebagai berikut:

"Ya Allah ibu macam apa ini. Izin share ini orang udah keterlaluan sesiapa yg tinggal berdekatan kampung ALAMAT INI KAB. CIREBON JAWA BARAT KEC. PALIMANAN DESA PEGAGAN bisa Bantu laporkan ke pihak kepolisian."

Berdasarkan petunjuk dari narasi tersebut, lokasi kejadian terjadi di Cirebon, Jawa Barat.

Baca juga: Viral Video Masinis Beli Makanan Saat Kereta Berhenti di Perlintasan, Ini Penjelasan PT KAI

Kronologi 

Saat dikonfirmasi, Kasat Reskrim Polresta Cirebon AKP Anton membenarkan bahwa peristiwa tersebut terjadi di Cirebon.

Tepatnya, terjadi di Blok Tajug Gede RT. 01/02, Desa Pegagan, Kecamatan. Palimanan, Kabupaten Cirebon pada Rabu (10/6/2020) pukul 16.00 WIB.

"Iya benar. Pelaku sebelumnya kan sudah kami amankan karena diduga melakukan penganiayaan terhadap anak kandungnya," kata Anton kepada Kompas.com, baru-baru ini.

Pelaku yang berinisial AD, lanjut Anton, pernah menjadi tenaga kerja wanita (TKW) di Malaysia pada 2015 silam.

Kemudian, AD bertemu dengan laki-laki berinisial S dan menikah secara siri di Malaysia.

"Mereka menikah siri dan dikaruniai 3 anak yang umurnya masih kecil-kecil," kata Anton.

Baca juga: Viral Video Seorang Anak Tangisi Ibunya yang Meninggal di Pelataran Toko, Bupati Tangerang: Serangan Jantung

AD, imbuhnya memutuskan untuk kembali pulang ke Indonesia pada 2 November 2019 silam, sementara suaminya masih berada di Malaysia.

Adapun alasan AD melakukan penganiayaan terhadap anaknya tersebut yakni untuk menarik perhatian dari sang suami.

"Intinya supaya dapat perhatian. Karena setiap telepon, akhir-akhir ini enggak pernah diangkat. Ditambah anaknya banyak permintaan dan tak ada uang dan uang yang dikirim enggak cukup, terakhir kirim uang bulan April 2020," ungkap dia.

Saat ini pihaknya masih melakukan proses penyelidikan dan terus melengkapi alat bukti.

Selain itu, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan dinas sosial, Komisi Perlindungan Anak Kabupaten Cirebon, serta lembaga pendampingan untuk anak.

"Kita juga sudah jadwalkan pemeriksaan psikologis maupun trauma healing pada anaknya maupun yang bersangkutan," papar Anton.

Saat ini, AD tidak dilakukan penahanan dengan pertimbangan dirinya masih memiliki anak yang berusia satu bulan yang membutuhkan pendampingan.

Baca juga: Tabrakan Beruntun di Tol Purbaleunyi, Ini Cara Mengatasi Trauma Usai Kecelakaan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal 'Muncak' di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal "Muncak" di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Tren
Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Tren
Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Tren
Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia

Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia

Tren
Meski Tinggi Kolesterol, Ini Manfaat Telur Ikan yang Jarang Diketahui

Meski Tinggi Kolesterol, Ini Manfaat Telur Ikan yang Jarang Diketahui

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 14-15 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 14-15 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
NASA Tunjukkan Rasanya Masuk ke Dalam Lubang Hitam

NASA Tunjukkan Rasanya Masuk ke Dalam Lubang Hitam

Tren
Usai Ditekuk Arsenal, Atap Stadion Manchester United Jebol dan Air Membanjiri Lapangan

Usai Ditekuk Arsenal, Atap Stadion Manchester United Jebol dan Air Membanjiri Lapangan

Tren
Venezuela Akan Jadi Negara Pertama yang Kehilangan Gletser, Berikutnya Indonesia

Venezuela Akan Jadi Negara Pertama yang Kehilangan Gletser, Berikutnya Indonesia

Tren
Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Tren
4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

Tren
Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Tren
Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com