Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meninggal Dunia, Berikut Sepak Terjang Mantan KSAD Pramono Edhie Wibowo

Kompas.com - 13/06/2020, 21:49 WIB
Nur Rohmi Aida,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com – Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Pramono Edhie Wibowo meninggal dunia di RSUD Cimacan, Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (13/6/2020) malam, sekitar pukul 19.45 WIB.

Almarhum yang merupakan ipar Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono ini dikabarkan meninggal dunia karena serangan jantung.

Kepastian kabar tersebut disampaikan oleh mantan Wasekjen Partai Demokrat Rachland Nashidik.

"Innalillahi wainailaihi rojiun, telah meninggal dunia malam ini Bapak Pramono Edhie Wibowo di RS Cimacan. Informasi selanjutnya akan disampaikan kemudian," ujar Rachland sebagaimana dikutip dari pesan singkat yang diterima Kompas.com, Sabtu (13/6/2020) malam.

Baca juga: Mengenang Perjalanan Djoko Santoso, dari Panglima TNI hingga Kiprahnya di Dunia Politik

Berikut perjalanan karier Pramono semasa hidupnya:

Lulusan Akabri

Danjen Kopassus Pramono Edhie Wibowo (2008) KOMPAS/WISNU DEWABRATA Danjen Kopassus Pramono Edhie Wibowo (2008)

Melansir dari Harian Kompas (30/6/2011) Pramono Edhie Wibowo merupakan lulusan Akabri 1980.

Dia lahir di Magelang pada 5 Mei 1955.

Pramono Edhie memulai kariernya sebagai Komandan Peleton Kopassandha, Komandan Batalyon II Grup I Kopassus (1995), dan Komandan Grup 5 Kopassus (1998).

Pada 2005, Pramono menjabat sebagai Wakil Danjen Kopassus.

Baca juga: Mengenang Erwin Prasetya, Basis Pertama Dewa 19 yang Meninggal karena Pendarahan di Lambung

Ia juga sempat memangku jabatan sebagai Kasdam IV/Diponegoro selama 10 bulan sebelum kemudian menjabat sebagai Danjen Kopassus ke-23 pada Selasa (1/7/2008) sampai 4 Desember 2009.

 

Ia kemudian dilantik menjadi Panglima Komando Daerah Militer (Kodam) III/ Siliwangi pada Rabu (16/12/2009).

Selanjutnya pada 5 November 2010, Pramono dilantik menjadi Panglima Komando Strategi dan Cadangan (Pangkostrad) TNI AD.

Baca juga: Mengenang Aktor Didi Petet, dari Perjalanan Karier hingga Seni Teaternya...

Timgab pendakian Everest

Presiden Soeharto didampingi Panglima ABRI jenderal TNI Feisal Tanjung, Kepala Staf TNI-AD Jendral TNI R Hartono, dan Komandan Jenderal Kopassus Mayjen TNI Prabowo Subianto, Jumat (30 Mei 1997) di Jakarta, menerima tim ekspedisi Kopassus mendaki Mount Everest. KOMPAS/JB SURATNO Presiden Soeharto didampingi Panglima ABRI jenderal TNI Feisal Tanjung, Kepala Staf TNI-AD Jendral TNI R Hartono, dan Komandan Jenderal Kopassus Mayjen TNI Prabowo Subianto, Jumat (30 Mei 1997) di Jakarta, menerima tim ekspedisi Kopassus mendaki Mount Everest.

Pada Jumat (1/7/2011) dirinya dilantik sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat menggantikan KSAD Jenderal George Toisutta.

Ia juga pernah menjadi mantan ajudan Megawati Soekarnoputri dan pernah memimpin tim gabungan pendakian Gunung Everest pada 1997 di bawah kepemimpinan Danjen Kopassus-saat itu-Mayjen Prabowo Subianto.

Melansir Harian Kompas (8/11/2010) ayah dua putra ini punya banyak pengalaman di Singapura hingga Lebanon.

Ia juga pernah mendapat banyak tanda jasa, seperti Bintang Kartika Eka Paksi Pratama dan Bintang Yudha Darma Pratama.

Baca juga: Fenomena Polisi dan TNI Pamer Senjata di Medsos, Ini Penjelasan Sosiolog

Pramono sendiri merupakan putra tokoh TNI Letjen (Purn) Sarwo Edhie Wibowo.

Ia merupakan adik kandung dari almarhumah Ani Yudhoyono yang merupakan istri dari Presiden SBY.

Berniat bantu Demokrat

Peserta konvensi calon Presiden Partai Demokrat, Pramono Edhie Wibowo.Kompas.com/SABRINA ASRIL Peserta konvensi calon Presiden Partai Demokrat, Pramono Edhie Wibowo.

Diberitakan Kompas.com (30/6/2013), Pramono resmi bergabung dengan Partai Demokrat pada Sabtu, 29 Juni 2013 silam di Hotel Sahid Jaya.

Namanya bahkan sempat digadang-gadang dalam Konvensi Partai Demokrat pada Maret 2012 sebagai calon ketua umum menggantikan Anas Urbaningrum yang telah dinonaktifkan.

Wacana menjadikan Pramono Edhie sebagai Ketua Umum akhirnya hilang begitu saja begitu kakak iparnya, Susilo Bambang Yudhoyono, maju sebagai kandidat terkuat dan akhirnya terpilih secara aklamasi.

Waktu itu, Pramono mengaku hanya ingin membantu Demokrat saat terjun ke politik usai pensiun dari TNI.

"Saya ingin bantu (Demokrat) karena Pak SBY minta bersama-sama," katanya di sela-sela acara Rakornas Partai Demokrat di Hotel Sahid Jakarta, Sabtu (29/6/2013).

Pramono mengatakan, awalnya ia ditawari SBY bergabung dengan Demokrat. Setelah menjalani tiga minggu masa pensiun, Pramono lalu memutuskan bergabung.

 Baca juga: Mengenang Kurt Cobain, Ikon Musik Rock Modern

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com