Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marak Perang Tagar di Media Sosial, Efektifkah Pengaruhi Persepsi Publik?

Kompas.com - 12/06/2020, 19:05 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Besarnya jumlah pendukung pendapat dengan tagar tertentu dapat mengindikasikan luasnya dukungan terhadap isi pesan.

Baca juga: Foto dengan Tagar #WisudaLDR2020 Bikin Calon Wisudawan Sedih dan Sakit Hati

Post Truth

Firman berpandangan, realitas ini menciptakan sebuah keadaan yang disebut dengan post truth.

Dia menjelaskan, post truth merupakan suatu keadaan ketika kebenaran bukan bergantung pada substansi yang sebenarnya, melainkan besarnya jaringan pendukung yang disusun oleh emosi rasa.

Oleh karena itu, pihak yang terlibat dalam perang tagar akan mengerahkan kekuatannya untuk memperbanyak jumlah pendukung.

"Sehingga citra yang terbentuk, pendapatnyalah yang memperoleh dukungan luas," jelas dia.

Firman menyayangkan jika penggiringan opini berbasis kuantitas pendukung yang dijalankan dalam pelayanan publik.

Hal itu justru menghilangkan kepercayaan publik terhadap institusi saat kebenaran sejati terungkap.

"Misalnya dalam konteks tarif PLN ini, kenaikannya memang disebabkan oleh kerapnya orang berdiam di rumah, atau persepsi tentang tarif naik karena banyak yang bicara hal senada?" kata Firman.

"Karenanya, justru PLN harus menjelaskan dengan terang dan jujur, tentang hal yang sebenarnya terjadi. Bukan malah larut di tengah perang hastag ini," lanjut dia.

Di Twitter, ada pula yang mengunggah data dugaan penggunaan robot untuk menaikkan tagar tertentu yang mendukung PLN dalam merespons lonjakan tagihan listrik.

Namun, Public Relations PLN Intan Fahdiana membantah tuduhan tersebut.

"Tidak benar," kata Intan, saat dihubungi Kompas.com secara terpisah, Jumat.

Menurut Firman, terkait tagar PLN, mereka yang perang tagar sesungguhnya mencoba mengajukan pendapat berdasarkan posisi pemahamannya masing masing.

"Belum tentu selalu berdasar data yang akurat. Tujuannya berpendapat, penjelasannya yang diterima publik dan segera tercapai keseimbangan opini publik," ujar Firman.

Baca juga: Merespons Tagar Indonesia Terserah, Ganjar: Jangan Menyerah, Jangan Pasrah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jaga Kesehatan, Jemaah Haji Diimbau Umrah Wajib Pukul 22.00 atau 09.00

Jaga Kesehatan, Jemaah Haji Diimbau Umrah Wajib Pukul 22.00 atau 09.00

Tren
Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Tren
4 Tanda yang Menunjukkan Orangtua Psikopat, Apa Saja?

4 Tanda yang Menunjukkan Orangtua Psikopat, Apa Saja?

Tren
SIM Diganti NIK Mulai 2025, Kapan Masyarakat Harus Ganti Baru?

SIM Diganti NIK Mulai 2025, Kapan Masyarakat Harus Ganti Baru?

Tren
Dirjen Dikti: Rektor Harus Ajukan UKT 2024 dan IPI Tanpa Kenaikan

Dirjen Dikti: Rektor Harus Ajukan UKT 2024 dan IPI Tanpa Kenaikan

Tren
Warganet Sebut Pemakaian Kain Gurita Bayi Bisa Cegah Hernia, Benarkah?

Warganet Sebut Pemakaian Kain Gurita Bayi Bisa Cegah Hernia, Benarkah?

Tren
Saat Jokowi Sebut UKT Akan Naik Tahun Depan, tapi Prabowo Ingin Biaya Kuliah Turun

Saat Jokowi Sebut UKT Akan Naik Tahun Depan, tapi Prabowo Ingin Biaya Kuliah Turun

Tren
Bolehkah Polisi Hapus 2 Nama DPO Pembunuhan Vina yang Sudah Diputus Pengadilan?

Bolehkah Polisi Hapus 2 Nama DPO Pembunuhan Vina yang Sudah Diputus Pengadilan?

Tren
Kisah Nenek di Jepang, Beri Makan Gratis Ratusan Anak Selama Lebih dari 40 Tahun

Kisah Nenek di Jepang, Beri Makan Gratis Ratusan Anak Selama Lebih dari 40 Tahun

Tren
Ramai soal Uang Rupiah Diberi Tetesan Air untuk Menguji Keasliannya, Ini Kata BI

Ramai soal Uang Rupiah Diberi Tetesan Air untuk Menguji Keasliannya, Ini Kata BI

Tren
Benarkah Pegawai Kontrak yang Resign Dapat Uang Kompensasi?

Benarkah Pegawai Kontrak yang Resign Dapat Uang Kompensasi?

Tren
Peneliti Ungkap Hujan Deras Dapat Picu Gempa Bumi, Terjadi di Perancis dan Jepang

Peneliti Ungkap Hujan Deras Dapat Picu Gempa Bumi, Terjadi di Perancis dan Jepang

Tren
Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas, Mulai Kapan?

Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas, Mulai Kapan?

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Kekeringan Juni-November 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Kekeringan Juni-November 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Ada Potensi Kekeringan dan Banjir secara Bersamaan Saat Kemarau 2024, Ini Penjelasan BMKG

Ada Potensi Kekeringan dan Banjir secara Bersamaan Saat Kemarau 2024, Ini Penjelasan BMKG

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com