Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Ragukan Penelitian soal Hidroksiklorokuin, WHO Lanjutkan Uji Coba

Kompas.com - 04/06/2020, 20:02 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

"Saya secara rutin telah menggarisbawahi pentingnya nilai uji klinis acak. Uji coba tersebut diperlukan sebelum kesimpulan dicapai dan penggunaan data pengamatan adalah langkah perantara," kata dia.

Baca juga: Lagi, Obat Ebola Remdesivir Disebut Lebih Cepat Pulihkan Pasien Corona

Refleksi serius

Di antara ilmuwan yang paling keras dalam melontarkan kritik atas penelitian itu adalah Didier Raoult yang karyanya berada di garis depan dalam mempromosikan hidroksiklorokuin.

Kritik lain juga dikeluarkan oleh Francois Balloux dari University College London yang menyoroti cara penelitian itu, meski mereka skeptis obat itu akan bekerja sebagai pengobatan Covid-19.

Profesor penyakit menular dari Oxford University Peter Horby mengatakan, kontroversi itu memicu refleksi serius atas kualitas proses tinjauan.

"Publikasi ilmiah harus ketat dan jujur. Dalam keadaan darurat, nilai-nilai ini diperlukan lebih dari sebelumnya," kata Peter.

Menurut dia, keputusan untuk menghentikan uji klinis berdasarkan studi pengamatan sepenuhnya tidak dibenarka

Baca juga: 10 Jenis Obat yang Digunakan untuk Menangani Pasien Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com