Otoritas terkait langsung melacak kontak pasien yang dikonfirmasi dan menempatkannya di karantina selama 2 pekan lamanya.
"Kami memiliki sistem yang sangat kuat: 63 CDC tingkat provinsi, lebih dari 700 CDC tingkat kabupaten, dan lebih dari 11.000 pusat kesehatan masyarakat. Semuanya menghubungkan pelacakan kontak," kata dokter Pham.
Setiap pasien yang terkonfirmasi harus menyerahkan daftar orang yang ia temui dalam 14 hari terakhir secara lengkap kepada petugas kesehatan.
Saat itu, salah satu rumah sakit terbesar di Vietnam, Bach Mai di Hanoi, menjadi hotspot penyebaran virus. Akhirnya, pemerintah mengunci rumah sakit tersebut dan melacak hampir 100.000 orang yang terkait dengan RS.
"Dengan pelacakan kontak, kami menemukan hampir semua orang yang terinfeksi, dan meminta mereka untuk tinggal di rumah dan karantina mandiri, dan jika mereka memiliki gejala mereka dapat mengunjungi pusat kesehatan untuk pengujian secara gratis," kata dr Pham.
Upaya penelusuran kontak yang dilakukan Vietnam sangat teliti, tidak hanya pada mereka yang kontak langsung dengan orang yang terinfeksi, tetapi juga mereka yang memiliki kontak tidak langsung.
Baca juga: Vietnam Karantina 10.000 Warga Sebuah Desa akibat Virus Corona
Sejak awal, pemerintah Vietnam memang telah melakukan komunikasi yang jelas dengan masyarakat tentang wabah Covid-19.
Situs web khusus, hotline telepon, dan aplikasi telepon dipersiapkan untuk memperbarui pengetahuan publik tentang situasi terkini dan apa nasihat medis.
Kementerian kesehatan juga secara teratur mengirimkan pengingat kepada warga melalui pesan singkat SMS.
Pemerintah pun memiliki hotline nasional yang siap memberikan bantuan dan informasi kepada masyarakat terkait Covid-19.
Dr Pham menyebutkan, pada satu hari kontak ini bisa menerima 20.000 panggilan, belum lagi kontak di tingkat provinsi dan kabupaten yang juga disediakan.
Bentuk komunikasi lain adalah melalui propaganda. Beragam media komunikasi di negara itu dimaksimalkan seoptimal mungkin untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya infeksi.
Mulai dari pengeras suara, poster di jalanan, media massa, hingga media sosial.
Pada akhir Februari, kementerian kesehatan merilis video menarik menggunakan salah satu lagu pop Vietnam untuk mengajari publik bagaimana cara mencuci tangan yang benar dan tindakan kebersihan lainnya selama wabah terjadi.
Baca juga: Tekan Penyebaran Corona, Vietnam Buat Bilik Disinfeksi untuk Bersihkan Virus dan Bakteri
Negara ini memang telah menorehkan sejarah banyak menuai kesuksesan dalam menghadapi berbagai penyakit menular, seperti SARS dan flu burung. Sehingga, ketika Covid-19 datang, masyarakat juga pemerintah sudah lebih siap menghadapinya.
"Masyarakat Vietnam jauh lebih mewaspadai penyakit menular daripada masyarakat di negara-negara lain yang mungkin lebih makmur atau negara yang tidak melihat banyak penyakit menular, seperti Eropa, Inggris, dan AS," kata Pham.
"Negara ini memahami bahwa hal-hal terkait penyakit menular perlu ditanggapi dengan serius dan sesuai dengan pedoman tentang bagaimana mencegah penyebaran infeksi," lanjutnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.