Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vietnam Berhasil Menjaga Angka Kematian Covid-19 Tetap Nol, Begini Caranya...

Kompas.com - 01/06/2020, 07:03 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Otoritas terkait langsung melacak kontak pasien yang dikonfirmasi dan menempatkannya di karantina selama 2 pekan lamanya.

"Kami memiliki sistem yang sangat kuat: 63 CDC tingkat provinsi, lebih dari 700 CDC tingkat kabupaten, dan lebih dari 11.000 pusat kesehatan masyarakat. Semuanya menghubungkan pelacakan kontak," kata dokter Pham.

Setiap pasien yang terkonfirmasi harus menyerahkan daftar orang yang ia temui dalam 14 hari terakhir secara lengkap kepada petugas kesehatan.

Saat itu, salah satu rumah sakit terbesar di Vietnam, Bach Mai di Hanoi, menjadi hotspot penyebaran virus. Akhirnya, pemerintah mengunci rumah sakit tersebut dan melacak hampir 100.000 orang yang terkait dengan RS.

"Dengan pelacakan kontak, kami menemukan hampir semua orang yang terinfeksi, dan meminta mereka untuk tinggal di rumah dan karantina mandiri, dan jika mereka memiliki gejala mereka dapat mengunjungi pusat kesehatan untuk pengujian secara gratis," kata dr Pham.

Upaya penelusuran kontak yang dilakukan Vietnam sangat teliti, tidak hanya pada mereka yang kontak langsung dengan orang yang terinfeksi, tetapi juga mereka yang memiliki kontak tidak langsung.

Baca juga: Vietnam Karantina 10.000 Warga Sebuah Desa akibat Virus Corona

Komunikasi publik dan propaganda

Sejak awal, pemerintah Vietnam memang telah melakukan komunikasi yang jelas dengan masyarakat tentang wabah Covid-19.

Situs web khusus, hotline telepon, dan aplikasi telepon dipersiapkan untuk memperbarui pengetahuan publik tentang situasi terkini dan apa nasihat medis.

Kementerian kesehatan juga secara teratur mengirimkan pengingat kepada warga melalui pesan singkat SMS.

Pemerintah pun memiliki hotline nasional yang siap memberikan bantuan dan informasi kepada masyarakat terkait Covid-19.

Dr Pham menyebutkan, pada satu hari kontak ini bisa menerima 20.000 panggilan, belum lagi kontak di tingkat provinsi dan kabupaten yang juga disediakan.

Bentuk komunikasi lain adalah melalui propaganda. Beragam media komunikasi di negara itu dimaksimalkan seoptimal mungkin untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya infeksi.

Mulai dari pengeras suara, poster di jalanan, media massa, hingga media sosial.

Pada akhir Februari, kementerian kesehatan merilis video menarik menggunakan salah satu lagu pop Vietnam untuk mengajari publik bagaimana cara mencuci tangan yang benar dan tindakan kebersihan lainnya selama wabah terjadi.

Baca juga: Tekan Penyebaran Corona, Vietnam Buat Bilik Disinfeksi untuk Bersihkan Virus dan Bakteri

Belajar dari SARS dan flu burung

Negara ini memang telah menorehkan sejarah banyak menuai kesuksesan dalam menghadapi berbagai penyakit menular, seperti SARS dan flu burung. Sehingga, ketika Covid-19 datang, masyarakat juga pemerintah sudah lebih siap menghadapinya.

"Masyarakat Vietnam jauh lebih mewaspadai penyakit menular daripada masyarakat di negara-negara lain yang mungkin lebih makmur atau negara yang tidak melihat banyak penyakit menular, seperti Eropa, Inggris, dan AS," kata Pham.

"Negara ini memahami bahwa hal-hal terkait penyakit menular perlu ditanggapi dengan serius dan sesuai dengan pedoman tentang bagaimana mencegah penyebaran infeksi," lanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com