Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Bagaimana China Menguji 11 Juta Orang untuk Virus dalam 2 Minggu

Kompas.com - 31/05/2020, 20:47 WIB
Mela Arnani,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Sampel pengumpulan memungkinkan lebih banyak tes dengan kit yang ada sambil tetap memberikan akurasi diagnostik yang cukup.

Jika hasil positif, otoritas kemudian dapat menindaklanjuti dengan penilaian pada setiap orang dalam kelompok itu.

"Ini tidak akurat dalam arti bahwa jika mendapatkan hasil positif, Anda tidak akan tahu siapa yang positif dalam batch," kata MacIntyre.

"Tetapi ini memungkinkan penyaringan cepat berbagai area. Jika menemukan hasil positif, maka dapat menguji semua orang secara individu," lanjut dia.

Namun, teknik ini kemungkinan tidak dapat diterapkan di negara lain yang masih melaporkan puluhan ribu infeksi.

Baca juga: Mengenal Remdesivir, Dikembangkan China untuk Covid-19 hingga Disetujui BPOM AS

Kapasitas pengujian

Metode tersebut hanya efisien ketika tingkat infeksi berada di bawah satu persen, menurut Peng Zhiyong, direktur unit perawatan intensif di Rumah Sakit Zhongnan Wuhan.

"Jika tingkat infeksi di antara populasi setinggi skenario sebelumnya di Wuhan, ini malah akan meningkatkan biaya pengujian," kata Peng.

Kapasitas pengujian China yang sangat besar telah mengungguli banyak negara maju termasuk AS.

Tapi juga menimbulkan pertanyaan apakah upaya besar itu penting atau berlebihan, karena hasil dari Wuhan hanya menunjukkan kasus dalam satu digit.

Ini belum menjadi proses yang lancar bagi semua orang yang diuji, dengan beberapa warga yang mengeluh tentang waktu tunggu di media sosial dan menyatakan keprihatinan tentang kurangnya jarak antrian.

Dengan penduduk yang tidak dapat meninggalkan Wuhan sampai mereka diuji, Ariel Min (25) mengatakan bahwa ia pergi ke rumah sakit sehingga bisa mendapatkan hasil hari itu, dan dapat melakukan perjalanan ke Shanghai.

Tekanan dari pemerintah dan masyarakat membantu meningkatkan jumlah yang merespons. Siapa pun yang tidak diuji menghadapi kemungkinan status kode warna kesehatan mereka diturunkan.

Hanya berpindah dari hijau ke tingkat kuning yang lebih rendah memengaruhi kemampuan seseorang untuk bekerja, bepergian ke luar Wuhan dan mendapatkan akses ke restoran, transportasi umum, dan fasilitas lainnya.

Baca juga: WHO Tegaskan Vaksin Covid-19 Tak Akan Tersedia Sebelum Akhir 2021

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Daftar 4 Provinsi dan 25 Kabupaten/Kota yang Terapkan New Normal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com