Meski ada kasus-kasus baru, tetapi tidak ada gelombang infeksi kedua di kota tersebut.
Kecil kemungkinan negara mana pun yang keluar dari karantina akan kembali ke keadaan semula sebelum wabah benar-benar hilang.
Jarak sosial, mencuci tangan secara teratur, mengenakan masker, akan menjadi kebiasaan baru saat pandemi virus corona.
"Ada asumsi bahwa kita bisa sampai pada suatu titik dan kemudian bersantai. Itu asumsi yang salah," ujar Profesor Kedokteran di University of East Anglia, Inggris, Paul R Hunter.
Sementara itu, dari India dilaporkan, Pemerintah India akan mulai melakukan relaksasi besar-besaran pada awal Juni 2020 setelah menerapkan lockdown.
Akan tetapi, di zona berisiko tinggi, karantina wilayah diperpanjang hingga 30 Juni 2020.
Dilansir dari Aljazeera, Minggu (31/5/2020), Pemerintah India mengizinkan sektor perhotelan dan ritel, serta tempat-tempat ibadah dibuka mulai 8 Juni 2020.
Terkait hal ini, diminta untuk memastikan aturan jarak fisik (physical distancing) dan tidak memberlakukan jam kerja yang berlebihan setelah negara itu terus melaporkan sejumlah besar infeksi baru.
Kementerian Dalam Negeri India meminta pemerintah negara bagian dan otoritas lokal untuk megindentifikasi area yang harus tetap dikarantina.
Perjalanan udara internasional, angkutan massal, bioskop, kolam renang dan bar akan tetap ditutup untuk sementara waktu.
Pelaksanaan agenda olahraga juga masih ditangguhkan, seperti penundaan turnamen kriket Liga Premier India (IPL) pada dua bulan lalu.
Sejauh ini, India melaporkan terjadi lonjakan kasus baru Covid-19 sebanyak 7.964 kasus pada Sabtu (30/5/2020).
Dengan penambahan kasus baru ini, total kasus positif virus corona di India menjadi 174.301 kasus positif dengan 4.981 kematian.
Angka ini menjadikan India sebagai negara kesembilan di dunia dengan angka kasus Covid-19 terbanyak.
Para ahli memperingatkan bahwa puncak pandemi belum terjadi karena infeksi baru meningkat.
Baca juga: Bertambah Lebih dari 1.000 dalam Sepekan, Kematian akibat Covid-19 di India Tertinggi di Asia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.