Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapan Saat yang Tepat Longgarkan Pembatasan karena Virus Corona?

Kompas.com - 31/05/2020, 09:32 WIB
Retia Kartika Dewi,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Meski ada kasus-kasus baru, tetapi tidak ada gelombang infeksi kedua di kota tersebut.

Kecil kemungkinan negara mana pun yang keluar dari karantina akan kembali ke keadaan semula sebelum wabah benar-benar hilang.

Jarak sosial, mencuci tangan secara teratur, mengenakan masker, akan menjadi kebiasaan baru saat pandemi virus corona.

"Ada asumsi bahwa kita bisa sampai pada suatu titik dan kemudian bersantai. Itu asumsi yang salah," ujar Profesor Kedokteran di University of East Anglia, Inggris, Paul R Hunter.

Kasus baru di India

Sementara itu, dari India dilaporkan, Pemerintah India akan mulai melakukan relaksasi besar-besaran pada awal Juni 2020 setelah menerapkan lockdown.

Akan tetapi, di zona berisiko tinggi, karantina wilayah diperpanjang hingga 30 Juni 2020.

Dilansir dari Aljazeera, Minggu (31/5/2020), Pemerintah India mengizinkan sektor perhotelan dan ritel, serta tempat-tempat ibadah dibuka mulai 8 Juni 2020.

Terkait hal ini, diminta untuk memastikan aturan jarak fisik (physical distancing) dan tidak memberlakukan jam kerja yang berlebihan setelah negara itu terus melaporkan sejumlah besar infeksi baru.

Kementerian Dalam Negeri India meminta pemerintah negara bagian dan otoritas lokal untuk megindentifikasi area yang harus tetap dikarantina.

Perjalanan udara internasional, angkutan massal, bioskop, kolam renang dan bar akan tetap ditutup untuk sementara waktu.

Pelaksanaan agenda olahraga juga masih ditangguhkan, seperti penundaan turnamen kriket Liga Premier India (IPL) pada dua bulan lalu.

Sejauh ini, India melaporkan terjadi lonjakan kasus baru Covid-19 sebanyak 7.964 kasus pada Sabtu (30/5/2020).

Dengan penambahan kasus baru ini, total kasus positif virus corona di India menjadi 174.301 kasus positif dengan 4.981 kematian.

Angka ini menjadikan India sebagai negara kesembilan di dunia dengan angka kasus Covid-19 terbanyak.

Para ahli memperingatkan bahwa puncak pandemi belum terjadi karena infeksi baru meningkat.

Baca juga: Bertambah Lebih dari 1.000 dalam Sepekan, Kematian akibat Covid-19 di India Tertinggi di Asia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com