Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Campuran Jeruk dan Kecap untuk Obati Batuk, Bagaimana Penjelasan Ahli?

Kompas.com - 30/05/2020, 10:06 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Meski mengganggu, batuk seringkali dapat menjadi tanda tentang masalah kesehatan yang sedang terjadi.

Jika terasa batuk, orang-orang zaman dulu biasanya menggunakan obat herbal dari kombinasi jeruk nipis dan kecap.

Caranya dengan mencampurkan beberapa tetes jeruk nipis dan kecap pada sendok makan. Setelah itu langsung diminum.

Baca juga: 8 Makanan yang Baik untuk Penderita Diabetes

Lantas efektifkah campuran antara jeruk nipis dengan kecap tersebut?

Wakil Dekan Farmasi Universitas Indonesia (UI) yang juga ahli herbal Prof Abdul Munim menjelaskan sebetulnya batuk itu bukan penyakit, tapi hanya gejala.

Munim mengatakan kombinasi jeruk nipis dan kecap memang dipercaya masyarakat untuk anti batuk.

"Khasiat jeruk untuk anti batuk sudah teruji secara ilmiah," katanya kepada Kompas.com, Jumat (29/5/2020).

Baca juga: Kenali Batuk Darah dan Bahayanya...

Anti mikroba

Ilustrasi batuk Ilustrasi batuk

Munim menambahkan, kandungan minyak atsiri dan flavonoid pada jeruk nipis dapat berfungsi sebagai anti mikroba yang bermanfaat untuk mengatasi batuk.

Jeruk nipis, imbuhnya mengandung vitamin C dan flavonoid yang memiliki aktivitas meningkatkan imunitas. Seperti diketahui, saat batuk, terjadi penurunan imunitas.

Kandungan lain dari jeruk nipis adalah Naringin. Yaitu suatu flavonoid yang terkandung dalam kulit jeruk dan mempunyai rasa sepat serta memiliki aktivitas antitusif.

Baca juga: Kenali Batuk Darah dan Bahayanya...

Lalu apa fungsi kecap dalam campuran tersebut?

Menurut Munim, tidak pernah ada laporan mengenai kecap dapat digunakan sebagai anti batuk.

Penambahan madu, gula, atau kecap pada jeruk banyak dilakukan masyarakat. Menurutnya hal itu lebih kepada peningkatan cita rasa.

"Mungkin digunakan untuk cita rasa yang lebih baik, daripada sediaan tunggal jeruk nipis (hanya mengonsumsi jeruk nipis)," katanya lagi.

Sementara itu, saat disinggung terkait dengan penggunaan kombinasi jeruk nipis dengan kecap untuk mengatasi batuk tersebut, menurut Munim dapat dipakai sebagai penanganan awal batuk, untuk semua jenis batuk.

"Tapi jika sudah 3 hari tak sembuh harus ke dokter. Karena kalau kasus infeksi, penggunaan herbal tak terlalu berhasil. Harus dihilangkan penyebabnya," katanya.

Baca juga: Tak Perlu Bahan Kimia, Ini 5 Jenis Obat Batuk Alami yang Mudah Ditemui

Kasus alergi

Saat batuk melanda, jangan sampai salah memilih obat batukDok. Shutterstock Saat batuk melanda, jangan sampai salah memilih obat batuk

Tambahnya, obat yang diberikan nanti tergantung penyebabnya. Dalam kasus alergi bisa diberikan antihistamin.

Beberapa jeruk jenis lain juga sudah diuji khasiatnya untuk anti batuk, pengencer dahak, antitusif (obat batuk tidak berdahak), dan anti asma.

Selain itu, Munim mengatakan kadang-kadang masyarakat menggunakan jus jeruk panas untuk antibatuk.

Sementara itu ramuan tradisional anti batuk lainnya masih banyak, seperti yang ada di Farmakope obat batuk hitam (akar manis), thymi, adas, kencur, dan lain-lain.

Baca juga: Vitamin D untuk Obat Corona, Bagaimana Penjelasannya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Lolos ke Semifinal Piala Asia U23 2024, Indonesia Hentikan Rekor Korsel Lolos ke Olimpiade

Lolos ke Semifinal Piala Asia U23 2024, Indonesia Hentikan Rekor Korsel Lolos ke Olimpiade

Tren
6 Kelompok Orang yang Tidak Dianjurkan Mengonsumsi Kafein, Siapa Saja?

6 Kelompok Orang yang Tidak Dianjurkan Mengonsumsi Kafein, Siapa Saja?

Tren
Istri Bintang Emon Positif 'Narkoba' Usai Minum Obat Flu, Kok Bisa?

Istri Bintang Emon Positif "Narkoba" Usai Minum Obat Flu, Kok Bisa?

Tren
Kata Media Korea Selatan Usai Shin Tae-yong Kalahkan Timnas Mereka

Kata Media Korea Selatan Usai Shin Tae-yong Kalahkan Timnas Mereka

Tren
5 Gejala Kolesterol Tinggi pada Wanita di Atas 40 Tahun, Apa Saja?

5 Gejala Kolesterol Tinggi pada Wanita di Atas 40 Tahun, Apa Saja?

Tren
Kata Media Asing soal Kemenangan Indonesia atas Korsel, Sebut STY Sosok Ajaib

Kata Media Asing soal Kemenangan Indonesia atas Korsel, Sebut STY Sosok Ajaib

Tren
Profil Rafael Struick, Pemain Indonesia yang Akhiri 'Clean Sheet' Korsel di Piala Asia U23

Profil Rafael Struick, Pemain Indonesia yang Akhiri "Clean Sheet" Korsel di Piala Asia U23

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com