Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Tradisi Unik Lebaran di Indonesia, Apa Saja?

Kompas.com - 24/05/2020, 15:11 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Hal tersebut dikarenakan adanya tradisi Perang Topat atau Perang Ketupat. Tradisi ini memiliki ciri khas dengan saling melempar ketupat.

Namun, Perang Topat saat Lebaran umum disebut sebagai Lebaran Topat.

Setelah berdoa dan bersiarah, masyarakat akan melaksanakan Perang Topat di Makam Loang Baloq di kawasan Pantai Tanjung Karang dan Makam Bintaro di kawasan Pantai Bintaro.

5. Festival Meriam Karbit di Pontianak

Di Pontianak, Kalimantan Barat, masyarakat akan melangsungkan Festival Meriam Karbit. Festival tersebut umumnya diadakan di tepian Sungai Kapuas.

Adapun perayaan ini biasanya digelar 3 hari yakni sebelum, saat, dan sesudah Lebaran.

Tak hanya itu, festival ini juga menjadi ajang perlombaan, di mana peserta yang memiliki meriam dengan bunyi paling kompak yang akan mendaparkan nilai paling tinggi.

Diketahui, pembuatan Meriam Karbit merogoh kocek sebesar Rp 15-30 juta. Meriam ini terbuat dari pohon kelapa atau kayu durian dan menghasilkan bentuk meriam yang panjang dengan bentuk silinder yang lebar.

Meriam ini dilengkapi dengan rotan yang digunakan sebagai pengikat meriam.

Konon, meriam ini dikenal untuk mengusir kuntilanak karena mengeluarkan suara yang bising.

6. Tumbilotohe di Gorontalo

Arkus yang dihiasi dengan lampu listrik dipadukan dengan ribuan lampu botol pada perayaan Tumbilotohe di Tabongo, Kabupaten Gorontalo, Senin (11/6/2018). Malam pasang lampu atau Tumbilotohe merupakan tradisi yang selalu dilakukan masyarakat Gorontalo dalam menyambut malam lailatul qadar pada hari ketiga menjelang hari raya Idul Fitri.ANTARA FOTO/ADIWINATA SOLIHIN Arkus yang dihiasi dengan lampu listrik dipadukan dengan ribuan lampu botol pada perayaan Tumbilotohe di Tabongo, Kabupaten Gorontalo, Senin (11/6/2018). Malam pasang lampu atau Tumbilotohe merupakan tradisi yang selalu dilakukan masyarakat Gorontalo dalam menyambut malam lailatul qadar pada hari ketiga menjelang hari raya Idul Fitri.

Di Gorontalo, ada tradisi bernama Tumbilotohe yang diselenggarakan untuk menyambut hari raya Idul Fitri.

Tumbilotuhe memiliki arti memasang lampu.

Tradisi ini telah berlangsung sejak abad XV masehi. Untuk melangsungkan tradisi ini, masyarakat setempat akan memasang lampu sejak tiga malam terakhir menjelang Idul Fitri.

Awalnya, tradisi Tumbilotuhe dilakukan untuk memudahkan warga memberikan zakat fitrah di malam hari di mana saat itu penerangan berasal dari lampu yang terbuat dari damar dan getah pohon.

Lambat laun, lampu diganti dengan minyak kelapa dan kemudian beralih menjadi minyak tanah.

Saat ini, tradisi pemasangan lampu sudah dilakukan dengan berbagai bentuk dan warna yang meriah. Lampu tidak hanya dipasang di rumah, tetapi di sejumlah tempat umum hingga di ladang.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Zakat Fitrah, Fidyah dan Kafarat...

(Sumber: Kompas.com/Nabillla Ramadhian | Editor: Aloysius Gonsaga Angi Ebo, Ni Luh Made Pertiwi F, Kahfi Dirga Cahya)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Tren
Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Tren
Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Tren
Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Tren
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Tren
BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

Tren
Mengulik Racunomologi

Mengulik Racunomologi

Tren
Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Tren
Cara Mengetahui Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Cara Mengetahui Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com