KOMPAS.com - Sebuah unggahan berisi informasi adanya pembahasan mengenai jumlah kasus Covid-19 yang menginfeksi anak-anak di Indonesia viral pada Jumat (22/5/2020)
Pihak pengunggah yakni akun Twitter bernama Sarah Pandjaitan, @Sarah_Pndj.
???????????????? pic.twitter.com/mn3gUcOuai
— Sarah Pandjaitan ???????? (@Sarah_Pndj) May 22, 2020
Dalam twit tersebut, ia tidak berkomentar apa pun, namun ia mengunggah tangkapan layar yang berisi foto Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), DR. dr. Aman Bhakti Pulungan, SpA(K), FAAP, FRCPI (Hon).
Baca juga: Kenali Tanda dan Gejala Infeksi Virus Corona pada Anak-anak
Selain itu, dalam foto juga tercantum mengenai data kasus Covid-19 yang menimpa anak-anak.
Data tersebut antara lain hampir 3.400 anak berstatus pasien dalam pengawasan (PDP), kematian PDP sebanyak 129 anak, positif Covid-19 pada anak sebanyak 584 kasus, dan 14 kematian anak dari kasus positif Covid-19.
Mengenai hal itu, sejumlah warganet pun menanyakan kesahihan data tersebut.
"Kok ngeri ya. Apakah data ini benar?" tulis akun @PFTee dalam twitnya.
Baca juga: Para Ahli Teliti Gejala-gejala Langka Virus Corona, Apa Saja?
Kok ngeri ya????Apakah data ini benar?
— BitterSweet???????? (@PFTee) May 22, 2020
"Valid gak data ini...??" tulis akun @Mun4fikunn dalam twitnya.
Valid gak data ini...??
— #CabutSKB2Menteri #NM (@Mun4fikunn) May 22, 2020
Sejauh ini, unggahan tersebut telah direspons sebanyak lebih dari 4.700 kali dan telah disukai sebanyak 7.500 kali oleh pengguna Twitter lainnya.
Baca juga: Viral soal Informasi Suara Dentuman di Bandung, Ini Penjelasan Lapan, BMKG dan PVMBG
Menanggapi ramainya twit tersebut, Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Aman Bhakti Pulungan mengatakan bahwa data yang tersebar di media sosial merupakan data kasus Covid-19 pada anak hingga Selasa (18/5/2020).
"Betul, itu data minggu lalu, 18 Mei 2020," ujar Aman saat dikonfirmasi Kompas.com pada Sabtu (23/5/2020).
Aman menjelaskan, data tersebut merupakan angka yang didapat dari upaya deteksi kasus Covid-19 pada anak yang dilakukan IDAI hingga 18 Mei 2020.
Upaya ini membuahkan hasil data kasus Covid-19 pada anak-anak yakni PDP sebanyak 3.324 kasus, 129 anak berstatus PDP meninggal dunia, 584 kasus anak terkonfirmasi positif Covid-19, dan 14 anak meninggal akibat Covid-19.
Baca juga: Viral, Fenomena Awan Tsunami di Kepulauan Selayar, Ini Penjelasannya
Dari data tersebut, IDAI menyampaikan bahwa tidak benar kelompok usia anak tidak rentan terhadap Covid-19.
Sehubungan dengan hasil evaluasi data tersebut, pihak IDAI menyatakan agar pemerintah dan berbagai pemangku kepentingan untuk mengambil keputusan dan melakukan tindakan berdasarkan kepentingan terbaik bagi kesehatan dan kesejahteraan anak.
Saat dikonfirmasi terkait data pasien Covid-19 pada anak tersebut, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengaku tidak hafal dengan angka-angka atau keseluruhan data pasien Covid-19.
"Saya enggak hafal, datanya ada di kantor," katanya kepada Kompas.com, Sabtu (23/5/2020).
Baca juga: Berikut 5 Gejala Virus Corona Ringan yang Tak Boleh Diabaikan
Menurutnya, anak-anak memang dapat tertular virus corona.
"Virus dapat menyerang siapa saja, umur berapa saja, termasuk anak-anak. Cara mencegah sama saja untuk semua umur," kata dia.
Terkait kerentanan antara anak-anak dan lansia, Yuri menyimpulkan bahwa lansia lebih rentan terinfeksi dibandingkan anak-anak.
Hal ini dikarenakan adanya penyakit yang sudah diderita sebelum terinfeksi Covid-19.
"Yang paling rentan komorbid dan lansia. Komorbid itu penyakit kronis yang sudah ada dan menyebabkan kondisi fisik dan daya tahannya rendah. Misalnya hipertensi, kencing manis, asma, bronkitis kronis, kanker, jantung, dan lainnya," terang Yuri.
Sementara itu, anak-anak akan menjadi rentan jika tertular orang dewasa yang masih muda, sebab menurut Yuri orang dewasa muda memiliki tingkat sosialisasi yang sangat aktif.
Baca juga: Gejala Baru Virus Corona, Muncul Ruam pada Kaki Pasien Positif Covid-19
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.