KOMPAS.com – Pandemi virus corona jenis baru penyebab Covid-19 telah memengaruhi kehidupan banyak orang.
Semua orang diminta untuk tinggal di rumah. Bekerja dan sekolah, semua dilakukan dari rumah.
Seluruh anggota keluarga melalui ini semua bersama-sama.
Dalam kondisi normal, orangtua akan pergi ke kantor untuk bekerja, dan anak-anak berangkat ke sekolah.
Kondisi pandemi yang menuntut banyak perubahan ini menimbulkan kekhawatiran sebagian orangtua tentang bagaimana anak-anak akan mengingat pandemi virus corona ke depannya.
Bagaimana anak-anak akan mengingat apa yang mereka lalui saat pandemi?
Melansir Huffpost, 19 Mei 2020, ingatan seorang anak dipengaruhi oleh usia mereka.
Akan tetapi, tak ada yang benar-benar tahu pada usia berapa anak-anak mulai membentuk ingatan mereka dan berapa lama ingatan itu akan bertahan.
"Anak-anak di bawah usia 4 tahun tidak mungkin mempertahankan kenangan pertama mereka tentang pandemi ini di kemudian hari dalam kehidupan mereka," ujar Steven Meyers, seorang Profesor Psikologi di Roosevelt University di Illinois.
Baca juga: Melihat Potensi Risiko Terinfeksi Virus Corona pada Anak-anak...
Selain usia, para ahli menilai, kepribadian lebih memengaruhi bagaimana nantinya mereka mengingat apa yang dilalui saat ini.
"Itu sangat tergantung pada anak," kata Jenny Yip, seorang Psikolog Klinis yang berbasis di Los Angeles.
“Saya punya anak kembar, dan mereka memiliki kepribadian yang sangat berbeda. Satu anak lebih berhati-hati, dia lebih jeli sehingga kita harus sedikit lebih berhati-hati tentang apa yang kita katakan di sekitarnya. Sementara, anak lainnya lebih bersikap 'terserah!'” ujar dia.
Kenangan itu akan melekat sebagai perasaan sangat takut terhadap virus corona atau mereka benar-benar sedih dengan berbagai perubahan yang terjadi di sekitar.
Oleh karena itu, orangtua harus sangat berhati-hati mengatakan sesuatu di depan anak-analk soal pandemi.