“Dari sudut pandang orang-orang yang secara wajar peduli dengan pandemi ini, saya yakin tidak masalah mutasi apa yang dimiliki virus. Itu bukan virus yang baik," ujar . "Kami melihat apakah ada mutasi yang mengubah perilaku dan kami tidak punya bukti untuk itu," ujar Loman.
"Kami melihat apakah ada mutasi yang mengubah perilaku virus atau tidak dan kami tidak punya bukti untuk itu," lanjut dia.
Ketika para ilmuwan mempelajari lebih lanjut tentang susunan genetika dari virus corona, mereka dapat menggunakan informasi tersebut untuk melacak infeksi seseorang ke kelompok terdekat dan pada akhirnya kembali ke asalnya.
Tindakan tersebut dapat berguna untuk melacak wabah dan menemukan infeksi yang baru diimpor.
Tetapi, pemantauan intensif juga akan menandai bagaimana virus bermutasi dan memperoleh resistensi terhadap dan obat-obatan dan vaksin yang digunakan di masa depan.
"Ketika vaksin itu tersedia, kita mengharapkan untuk melihat mutasi fungsional seperti halnya dengan resistensi antibiotik pada bakteri," kata Loman.
Baca juga: Para Ilmuwan Islandia Temukan 40 Mutasi Virus Corona
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.