Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update: 6 Kabar Baik soal Penanganan Virus Corona di Indonesia

Kompas.com - 11/05/2020, 07:03 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah kabar baik seputar kondisi dan penanganan wabah virus corona dalam sepekan terakhir kembali bertambah.

Berdasarkan data terbaru hingga Minggu (10/5/2020), ada 387 kasus baru Covid-19 yang diumumkan oleh pemerintah.

Dengan tambahan kasus baru ini, total kasus Covid-19 yang telah dikonfirmasi di Indonesia menjadi sebanyak 14.032 kasus.

Berbagai upaya pun masih terus dilakukan untuk menekan penyebaran kasus virus corona di Indonesia sekaligus menangani pasien-pasien positif yang telah terkonfirmasi hingga kini.

Melansir berbagai pemberitaan Kompas.com, berikut adalah 6 kabar baik terbaru soal kondisi dan penanganan wabah virus corona di Indonesia:

Baca juga: Bagaimana Dampak Stres Pandemi Corona pada Kesehatan Mental dan Fisik?

1. Pasien sembuh terus meningkat

Jumlah pasien virus corona yang dilaporkan setiap harinya terus meningkat. Pada hari Minggu (10/5/2020), ada 91 pasien sembuh baru yang diumumkan oleh pemerintah.

Artinya, hingga kini, ada 2.698 pasien sembuh dari 14.032 total kasus Covid-19 yang dikonfirmasi di Indonesia.

2. 14 provinsi tidak laporkan kasus baru

Pada hari Minggu (10/5/2020), ada tambahan kasus virus corona yang dikonfirmasi oleh pemerintah.

Kasus-kasus baru ini tersebar di 20 provinsi, sedangkan 14 provinsi lainnya tidak melaporkan adanya kasus baru.

Baca juga: Bakal Seperti Apa Naik Gunung Usai Corona? Simak di Instagram Kompas.Travel

Adapun provinsi-provinsi tersebut adalah:

  • Aceh
  • Bengkulu
  • Jawa Barat
  • Kalimantan Utara
  • Kepulauan Riau
  • Nusa Tenggara Barat
  • Sumatera Selatan
  • Sumatera Utara
  • Lampung
  • Maluku Utara
  • Maluku
  • Sulawesi Barat
  • Nusa Tenggara Timur
  • Gorontalo

Baca juga: Penggawanya Positif Corona, Penghuni Dasar Klasemen Bundesliga 2 Karantina Seluruh Pemain

3. Pemetaan genom virus corona bertambah

Terbaru, para ilmuwan Indonesia berhasil menambah pemetaan materi genetik dari virus corona penyebab Covid-19 yang menginfeksi pasien di Indonesia.

Saat ini, ada 9 isolat virus yang telah berhasil diurutkan.

Sebelumnya, ada tiga isolat yang telah dipetakan oleh tim ilmuwan Eijkman. Jadi, ada penambahan sebanyak 6 isolat.

"Jadi, dari Eijkman ada 7 (isolat yang berhasil diurutkan), kemudian 2 dari Unair" ungkap Direktur Lembaga Biologi Molekular Eijkman Profesor Amin Soebandrio sebagaimana dikutip Kompas.com, Minggu (10/5/2020).

Tiga di antaranya telah menunjukkan hasil analisis, sedangkan 6 sisanya masih berada dalam proses analisis. 

Analisis genom ini dapat membantu ilmuwan melihat apakah virus corona di Indonesia memiliki kekerabatan dengan salah satu virus di negara lain.

Baca juga: Sisihkan Gaji dan THR, Mandiri Grup Donasi Korban Corona Rp 17 Miliar

4. Penggunaan tes cepat molekuler (TCM)

Selain menggunakan tes polymerase chain reaction (PCR), pemerintah kini juga menggunakan tes cepat molekuler (TCM) untuk memeriksa spesimen pasien Covid-19.

Tes ini mulai digunakan di satu laboratorium rumah sakit darurat Wisma Atlet, Kamis (7/5/2020).

Setidaknya, ada 15 mesin TCM yang teresebar di laboratorium seluruh Indonesia. Hasil tes menggunakan TCM terbilang cukup cepat, yaitu kurang lebih 2 jam.

Mengutip Kompas.com, 8 Mei 2020, ada 143.453 spesimen yang diperiksa dengan real-time PCR yang selama ini telah berjalan. Sementara itu, 328 lainnya diperiksa dengan TCM. 

Baca juga: Satu Pasien Positif Corona di Grobogan Meninggal, Punya Riwayat dari Zona Merah

5. Indonesia terima 101 dukungan internasional

Setidaknya, ada 101 dukungan internasional dan dana bantuan senilai 80.134.024 dollar AS yang telah diterima oleh Indonesia untuk menangani pandemi corona. 

Melansir Kompas.com, 6 Mei 2020, dukungan tersebut terdiri atas 9 dukungan pemerintah, 82 dukungan non pemerintah, dan 10 organisasi internasional. 

Secara rinci, dukungan yang telah terealisasi sebesar 27.949.405 dollar AS. Sehingga, masih ada sekitar 52.184.619 dollar AS dukungan yang belum terealiasi.

Adapun dukungan pemerintah datang antara lain dari Amerika Serikat, epang, Uni Emirat Arab, China, Vietnam, Singapura, Australia, dan Korea Selatan.

Sedangkan dukungan non pemerintah antara lain datang dari Perancis, Rusia, Jepang, China, Vietnam, Singapura, dan Korea Selatan. Total dukungan non pemerintah ini mencapai 32.949.084 dollar AS. 

Baca juga: Slogan Baru Inggris Hadapi Pandemi Virus Corona, Tetap Waspada

6. Ventilator buatan UI lulus uji produk 

Ventilator atau alat bantu pernapasan berbiaya rendah yang tengah dikembangkan oleh Universitas Indonesia (UI) telah lulus uji produk di Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) Jakarta.

Pada tahap awal, UI menargetkan akan memproduksi sebanyak 1.000 ventilator dalam waktu satu bulan. 

Nantinya, ventilator tersebut akan diserahkan ke rumah sakit-rumah sakit rujukan Covid-19 melalui penggalangan donasi berbagai pihak yang dikoordinir Ikatan Alumni Fakultas Teknik UI (Iluni FTUI).

Baca juga: Angka Bunuh Diri Jepang Dikhawatirkan Meningkat Selama Pandemi Corona, Ini Sebabnya...

(Sumber: Kompas.com/ Yohana Artha Uly, Deti Mega Purnamasari, Dani Prabowo |Editor: Gloria Setyvani Putri, Icha Rastika, Bayu Galih)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com