Sementara angka kematian bayi di indonesia ada di kisaran 26 anak per 1.000 kelahiran.
"Tapi kalau banyak kehamilan yang tidak dikehendaki malah repot. Kan (hamil di masa pandemi) ini termasuk kehamilan tidak dikehendaki," tuturnya.
Padahal angka kematian ibu dan kematian bayi pada saat proses melahirkan menjadi indikator penting kesehatan suatu bangsa, sehingga pihaknya berusaha sebisa mungkin harus ditekan.
Langkah antisipasi
Untuk mengatasi permasalahan yang tengah terjadi, BKKBN pun melakukan sejumlah hal sebagai upaya untuk menekan penurunan penggunaan alat kontrasepsi di masyarakat.
"BKKBN kan harus mengantisipasi, jangan sampai penurunan ini terjadi berkelanjutan, harus segera kita lakukan tindakan," kata Hasto.
Baca juga: Selama Imbauan di Rumah Saja, Kehamilan Perempuan Tasikmalaya Meningkat 105 Persen
Salah satu tindakan yang dimaksud adalah dengan menggandeng pihak-pihak terkait.
"BKKBN kemudian bekerja sama dengan Ikatan Bidan Indonesia, kemudian kita juga memberikan APD bidan untuk kita ajak-bersama penyuluh KB, kader KB di desa untuk kemudian melayani secara proaktif," jelas Hasto.
Pelayanan secara proaktif, artinya petugas yang mendatangi masyarakat pengguna alat kontrasepsi secara aktif, sehingga mereka tetap dapat mendapatkan pelayanan meski di tengah situasi pandemi.
"Misalnya ketika membagi sembako, juga sambil membawa pil, membagikan kondom, kita juga proaktif terhadap akseptor," sebut dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.