Actemra merupakan obat yang diproduksi oleh Genentech, anak perusahaan farmasi Swiss, Roche.
Cara kerja Actemra bukan memerangi virus secara langsung.
Akan tetapi, memanfaatkan peranannya dalam menghambat Interleukin 6 (IL-6).
Baca juga: Jepang Setujui Remdesivir Dipakai sebagai Obat Virus Corona
Melansir dari Thailandmedical News, IL-6 adalah sitokin yang memainkan peran penting dalam respons imun.
Meski demikian, IL-6 kerap memainkan peran dalam mengatasi keparahan suatu penyakit seperti pada penyakit autoimun, multiple myeloma, dan kanker prostat.
Dalam kasus Covid-19, respons imun yang terlalu aktif dapat merusak paru-paru.
Melalui uji klinis ini, akan diketahui apakah obat mampu bertindak untuk mengatasi badai sitokin yang timbul.
“Ini adalah hipotesis yang sangat bagus. Tetapi membutuhkan pengujian ketat dalam uji klinis agar kami dapat memberikan dokter, pasien, keluarga mereka, pemangku kepentingan lainnya, jawaban yang jelas dan pasti untuk apa yang dapat dilakukan atau tidak dilakukan Actemra pada penyakit ini,” kata Eisner.
Selain actemra, obat lain yang sedang diuji berdasarkan target sitokin IL-6 adalah adalah Kevzara.
"Begitu banyak dokter di seluruh dunia telah menggunakannya sendiri dan melaporkan hasil yang baik. Kita harus menyelesaikan ini dan menjawab pertanyaan secara definitif sesegera mungkin," kata Eisner.
Baca juga: Siswa di Madagaskar Wajib Minum Covid Organics, Obat Virus Corona Sebelum Belajar
Seperti disebutkan di atas, Actemra memiliki kandungan zat aktif Tocilizumab yang mengubah cara sistem kekebalan tubuh bekerja.
Oleh karena itu, harus dilakukan pemantauan konstan karena jika penggunaannya tidak tepat akan menyebabkan kondisi memburuk.
Efek samping obat ini secara serius adalah masalah pada lambung dan usus, neutrofil dan trombosit rendah dan peningkatan risiko kanker.
Obat ini telah disetujui FDA untuk pengobatan sindrom pelepasan sitokin (CRS) parah dan dapat digunakan untuk anak 2 tahun yang memiliki CRS karena terapi Sel T CAR.
Jika pengujian ini berhasil, maka ini menjadi obat pertama yang mendapat persetujuan FDA.
Baca juga: Jika Vaksin Virus Corona Ditemukan, Bagaimana Pendistribusiannya ke Seluruh Dunia?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.