Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Obat Radang Sendi Diuji Coba pada Pasien Parah Infeksi Virus Corona

Kompas.com - 08/05/2020, 06:45 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Actemra merupakan obat yang diproduksi oleh Genentech, anak perusahaan farmasi Swiss, Roche.

Cara kerja Actemra bukan memerangi virus secara langsung.

Akan tetapi, memanfaatkan peranannya dalam menghambat Interleukin 6 (IL-6).

Baca juga: Jepang Setujui Remdesivir Dipakai sebagai Obat Virus Corona

Melansir dari Thailandmedical News, IL-6 adalah sitokin yang memainkan peran penting dalam respons imun.

Meski demikian, IL-6 kerap memainkan peran dalam mengatasi keparahan suatu penyakit seperti pada penyakit autoimun, multiple myeloma, dan kanker prostat.

Dalam kasus Covid-19, respons imun yang terlalu aktif dapat merusak paru-paru.

Melalui uji klinis ini, akan diketahui apakah obat mampu bertindak untuk mengatasi badai sitokin yang timbul.

“Ini adalah hipotesis yang sangat bagus. Tetapi membutuhkan pengujian ketat dalam uji klinis agar kami dapat memberikan dokter, pasien, keluarga mereka, pemangku kepentingan lainnya, jawaban yang jelas dan pasti untuk apa yang dapat dilakukan atau tidak dilakukan Actemra pada penyakit ini,” kata Eisner.

Selain actemra, obat lain yang sedang diuji berdasarkan target sitokin IL-6 adalah adalah Kevzara.

"Begitu banyak dokter di seluruh dunia telah menggunakannya sendiri dan melaporkan hasil yang baik. Kita harus menyelesaikan ini dan menjawab pertanyaan secara definitif sesegera mungkin," kata Eisner.

Baca juga: Siswa di Madagaskar Wajib Minum Covid Organics, Obat Virus Corona Sebelum Belajar

Penggunaan secara hati-hati

Seperti disebutkan di atas, Actemra memiliki kandungan zat aktif Tocilizumab yang mengubah cara sistem kekebalan tubuh bekerja.

Oleh karena itu, harus dilakukan pemantauan konstan karena jika penggunaannya tidak tepat akan menyebabkan kondisi memburuk.

Efek samping obat ini secara serius adalah masalah pada lambung dan usus, neutrofil dan trombosit rendah dan peningkatan risiko kanker.

Obat ini telah disetujui FDA untuk pengobatan sindrom pelepasan sitokin (CRS) parah dan dapat digunakan untuk anak 2 tahun yang memiliki CRS karena terapi Sel T CAR.

Jika pengujian ini berhasil, maka ini menjadi obat pertama yang mendapat persetujuan FDA.

Baca juga: Jika Vaksin Virus Corona Ditemukan, Bagaimana Pendistribusiannya ke Seluruh Dunia?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Update Kasus Bos Rental Tewas di Pati: 4 Orang Tersangka, Pernah Lapor Polisi Februari 2024

Update Kasus Bos Rental Tewas di Pati: 4 Orang Tersangka, Pernah Lapor Polisi Februari 2024

Tren
Alasan Pisang Berubah Warna Menjadi Cokelat jika Disimpan Terlalu Lama

Alasan Pisang Berubah Warna Menjadi Cokelat jika Disimpan Terlalu Lama

Tren
Video Cahaya Terang Melintasi Langit Sumatera Selatan, Benarkah Meteor Jatuh?

Video Cahaya Terang Melintasi Langit Sumatera Selatan, Benarkah Meteor Jatuh?

Tren
Komnas Perempuan Kritik Budi Arie Usai Sebut Perempuan Lebih Kejam dari Laki-laki

Komnas Perempuan Kritik Budi Arie Usai Sebut Perempuan Lebih Kejam dari Laki-laki

Tren
Ramai soal Grup Facebook Jual-Beli Kendaraan 'STNK Only' di Pati, Ini Kata Kapolres Pati

Ramai soal Grup Facebook Jual-Beli Kendaraan "STNK Only" di Pati, Ini Kata Kapolres Pati

Tren
2 Menteri Jokowi Buka Suara soal Polwan Bakar Suami karena Judi Online

2 Menteri Jokowi Buka Suara soal Polwan Bakar Suami karena Judi Online

Tren
Berapa Gaji dan Tunjangan Briptu RDW yang Meninggal Dibakar Istri karena Judi Online?

Berapa Gaji dan Tunjangan Briptu RDW yang Meninggal Dibakar Istri karena Judi Online?

Tren
Data Pegawainya Disebut Bocor dan Beredar di 'Dark Web', Ini Penjelasan Kemenko Perekonomian

Data Pegawainya Disebut Bocor dan Beredar di "Dark Web", Ini Penjelasan Kemenko Perekonomian

Tren
4 Fakta Oknum Anggota Polres Yalimo Bawa Kabur Senjata, 4 AK China Raib

4 Fakta Oknum Anggota Polres Yalimo Bawa Kabur Senjata, 4 AK China Raib

Tren
Kronologi Pesawat Wakil Presiden Malawi Hilang saat Berencana Hadiri Pemakaman

Kronologi Pesawat Wakil Presiden Malawi Hilang saat Berencana Hadiri Pemakaman

Tren
41 Link Pengumuman UTBK SNBT 2024 dan Cara Ceknya

41 Link Pengumuman UTBK SNBT 2024 dan Cara Ceknya

Tren
Ahli Ungkap Alasan Beruang dan Harimau di India Urung Berkelahi meski Sudah Ancang-ancang

Ahli Ungkap Alasan Beruang dan Harimau di India Urung Berkelahi meski Sudah Ancang-ancang

Tren
Kronologi Jurnalis Inggris Ditemukan Meninggal di Yunani, Sempat Hilang 4 Hari

Kronologi Jurnalis Inggris Ditemukan Meninggal di Yunani, Sempat Hilang 4 Hari

Tren
Profil Rustam Lutfullin, Wasit Indonesia Vs Filipina

Profil Rustam Lutfullin, Wasit Indonesia Vs Filipina

Tren
Upacara 17 Agustus Digelar di Dua Lokasi, Kok Bisa? Ini Kata Jokowi

Upacara 17 Agustus Digelar di Dua Lokasi, Kok Bisa? Ini Kata Jokowi

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com