Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 Capai 10.000, Filipina Akan Lakukan Uji Coba Obat Avigan

Kompas.com - 06/05/2020, 19:18 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setidaknya 100 pasien positif virus corona Covid-19 di Filipina dikabarkan akan diberikan obat flu Avigan dari Jepang.

Mengutip Al Jazeera, 6 Mei 2020, menurut Departemen Kesehatan, pemberian obat ini merupakan bagian dari uji klinis dalam mengobati penyakit menular tersebut.

"Saat ini, Departemen Kesehatan Filipina tengah menyiapkan protokol untuk memilih pasien yang akan diberi obat ini" kata Wakil Sekretaris Maria Rosario Vergeire.

Menurutnya, uji coba klinis ini direncanakan akan dilakukan dalam beberapa hari mendatang.

"Pemerintah Jepang menyediakan pasokan obat untuk 100 pasien. Kami pun telah memiliki izin dari berbagai negara di negara ini" tambah dia. 

Baca juga: Risma Telepon Satu Per Satu Pasien OTG, ODP, PDP dan Positif Corona

Hingga kini, jumlah kasus virus corona di Filipina sendiri telah mencapai lebih dari 10.000 kasus. 

Departemen Kesehatan melaporkan adanya 320 kasus baru yang membuat total kasus virus corona di Filipina menjadi sebanyak 10.004 kasus.

Selain itu, juga diaporkan 21 kasus kematian baru, sehingga jumlah pasien yang meninggal kini adalah 658 orang.

Adapun jumlah pasien sembuh juga bertambah 98 orang. Oleh karena itu, jumlah total pasien sembuh menjadi sebanyak 1.506 orang.

Baca juga: Dampak Corona, Zaskia Sungkar dan Irwansyah Tunda Program Bayi Tabung

Perkembangan obat Covid-19

Selain uji coba Avigan dari Jepang yang akan dilakukan oleh Filipina, sejumlah negara atau pun pihak terkait juga terus berlomba-lomba untuk menemukan penyembuhan yang tepat bagi pasien Covid-19.

Melansir Bloomberg, 2 Mei 2020, setidaknya ada 100 buah vaksin yang tengah dikembangkan dan banyak jenis obat yang sedang dikembangkan. 

Berikut adalah beberapa obat yang diketahui dikembangkan untuk mengobati pasien infeksi Covid-19:

Baca juga: Ada Corona, Ekonomi DKI Jakarta Tumbuh 5,06 Persen di Kuartal I 2020

1. Remdesivir

Remdesivir merupakan obat eksperimental yang menargetkan bahan genetik RNA dan dimaksudkan untuk menghentikan replikasi SARS-CoV-2. 

Menurut kabar terbaru dari Food and Drug Administration (FDA) AS, izin terhadap obat ini telah diperoleh di bawah otorisasi darurat 1 Mei lalu.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Idul Adha 2024 Tanggal Berapa? Ini Menurut Muhammadiyah dan Pemerintah

Idul Adha 2024 Tanggal Berapa? Ini Menurut Muhammadiyah dan Pemerintah

Tren
Berapa Lama Durasi Jalan Kaki untuk Mengecilkan Perut Buncit?

Berapa Lama Durasi Jalan Kaki untuk Mengecilkan Perut Buncit?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 28-29 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 28-29 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Tanda Kolesterol Tinggi yang Kerap Diabaikan | Bantah Bunuh Vina, Pegi Tetap Diancam Hukuman Mati

[POPULER TREN] Tanda Kolesterol Tinggi yang Kerap Diabaikan | Bantah Bunuh Vina, Pegi Tetap Diancam Hukuman Mati

Tren
Matahari Tepat di Atas Kabah, Saatnya Cek Arah Kiblat

Matahari Tepat di Atas Kabah, Saatnya Cek Arah Kiblat

Tren
Kekuasaan Sejarah

Kekuasaan Sejarah

Tren
Kisah Alfiana, Penari Belia yang Rela Sisihkan Honor Demi Berhaji, Jadi Salah Satu Jemaah Termuda

Kisah Alfiana, Penari Belia yang Rela Sisihkan Honor Demi Berhaji, Jadi Salah Satu Jemaah Termuda

Tren
Jokowi Luncurkan Aplikasi Terpadu INA Digital, Bisa Urus SIM, IKD, dan Bansos

Jokowi Luncurkan Aplikasi Terpadu INA Digital, Bisa Urus SIM, IKD, dan Bansos

Tren
Biaya UKT Universitas Muhammadiyah Maumere, Bisa Dibayar Pakai Hasil Bumi atau Dicicil

Biaya UKT Universitas Muhammadiyah Maumere, Bisa Dibayar Pakai Hasil Bumi atau Dicicil

Tren
Pegi Bantah Telah Membunuh Vina, Apakah Berpengaruh pada Proses Hukum?

Pegi Bantah Telah Membunuh Vina, Apakah Berpengaruh pada Proses Hukum?

Tren
Singapura Tarik Produk Kacang Impor Ini karena Risiko Kesehatan, Apakah Beredar di Indonesia?

Singapura Tarik Produk Kacang Impor Ini karena Risiko Kesehatan, Apakah Beredar di Indonesia?

Tren
Maskot Pilkada DKI Jakarta Disebut Mirip Kartun Shimajiro, KPU Buka Suara

Maskot Pilkada DKI Jakarta Disebut Mirip Kartun Shimajiro, KPU Buka Suara

Tren
Ramai di Media Sosial, Bagaimana Penilaian Tes Learning Agility Rekrutmen BUMN?

Ramai di Media Sosial, Bagaimana Penilaian Tes Learning Agility Rekrutmen BUMN?

Tren
Batalkan Kenaikan UKT, Nadiem: Kalau Ada Kenaikan Harus Adil dan Wajar

Batalkan Kenaikan UKT, Nadiem: Kalau Ada Kenaikan Harus Adil dan Wajar

Tren
Buntut Pencatutan Nama di Karya Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Dicopot dari Dekan dan Dosen FEB Unas

Buntut Pencatutan Nama di Karya Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Dicopot dari Dekan dan Dosen FEB Unas

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com