Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Pandemi Virus Corona Mengubah Sejumlah Hal di China...

Kompas.com - 24/04/2020, 10:48 WIB
Nur Rohmi Aida,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Orang-orang di China kini lebih memilih membeli bahan pangan dan bahan makanan setengah jadi yang harus dimasak terlebih dahulu dibandingkan membeli makanan jadi.

Hal ini karena munculnya kekhawatiran terinfeksi virus corona yang tengah mewabah.

Melansir SCMP, Jumat (24/4/2020) pasar layanan pengiriman bahan pangan naik 59 persen  dibanding periode yang sama di tahun lalu saat belum ada pandemi corona.

Baca juga: Update Virus Corona Global 24 April: 2,7 Juta Orang Terinfeksi, 744.886 Sembuh

Beberapa perusahaan yang biasanya menyediakan jasa antar makanan jadi di China kini tengah berlomba menyesuaikan diri dengan kondisi pandemi. Ele.me dan Meituan-Dianping di antaranya.

Beberapa perusahaan lain juga tengah membuat inovasi serupa untuk memenuhi kebutuhan pasar.

Perusahaan e-commerce Cina Pinduoduo misalnya juga meluncurkan produk pembelian bahan pangan berbasis lokasi kelompok yang diberinama Kuai Tuan Tuan.

Aplikasi ini memungkinkan orang dalam satu kompleks perumahan untuk membeli bahan makanan dan kebutuhan sehari-hari mereka dari toko-toko dan pedagang terdekat.

Baca juga: Jumlah Kasus Corona di AS Terbanyak di Dunia Melebihi China

Peningkatan jumlah pengguna lansia

Seorang penduduk membayar makanan dengan berdiri di atas pagar pembatas di pasar basah Wuhan, provinsi Hubei, China. Foto diambil pada 1 April 2020.ALY SONG/REUTERS Seorang penduduk membayar makanan dengan berdiri di atas pagar pembatas di pasar basah Wuhan, provinsi Hubei, China. Foto diambil pada 1 April 2020.

Wang Jun, Mitra Kepala Keuangan Miss Fresh, sebuah perusahaan penyedia platform bahan pangan mengatakan, salah satu perubahan yang terjadi selain pembelian bahan pangan yang meningkat adalah adanya peningkatan jumlah pengguna baru lansia.

Senada dengan Miss Fresh, Meituan mengatakan bahwa 36 persen dan 31 persen pengguna barunya adalah orang-orang berusia 40-an dan 50-an.

Menurut Yang Xu, Analis Senior di Firma Riset Analisis mengatakan saat seperti sekarang ini adalah peluang bagi industri digital yang menyediakan layanan pengiriman untuk mendidik dan mengenalkan pengguna baru mengenai kenyamanan yang didapat dengan platform.

"Tapi masih harus dilihat apakah pengguna baru ini akan dipertahankan setelah pandemi mereda," kata dia.

Wang dari MissFresh juga mengatakan, saat orangtua banyak menjadi penguna baru, anak-anak muda yang biasanya memesan makanan jadi, kini lebih memilih membeli produk segar.

“Ada banyak hidangan setengah jadi yang dapat Anda beli di aplikasi. Mereka memotong daging segar jadi Anda hanya perlu menggorengnya. Mudah dan tidak terlalu lama, hanya 10 menit,” ujar Li seorang warga.

Baca juga: Menilik Bagaimana China Gunakan Kontrol Sosial untuk Atasi Pandemi Corona

Pengiriman tanpa kontak

Ilustrasi paket dari ChinaSHUTTERSTOCK/ Maxx-Studio Ilustrasi paket dari China

Wang menyebut berdasarkan analisa data produk setengah jadi yang banyak diminati anak muda memang makanan yang mudah untuk dimasak.

"Menurut analisis big data, hidangan setengah jadi akan menjadi hotspot, jadi kami menyediakan hidangan seperti itu dan bekerja sama dengan restoran lain untuk meluncurkan hidangan setengah jadi," kata dia.

Meski banyak pengiriman bahan mentah dan bahan setengah jadi yang mulai diminati, akan tetapi metode pengiriman makanan online juga masih mendapat tempat.

Beberapa restoran China yang biasanya hanya menyediakan offline kini juga tengah menyesuaikan diri untuk memasarkan produknya secara online.

Tren lain yang tengah berkembang di China terkait jasa pengiriman adalah pengiriman tanpa kontak untuk meminimalkan risiko infeksi pengemudi dan pelanggan.

Yakni dengan cara mengirimkan barang ke area yang ditentukan tanpa berinteraksi.

Cara lain yang dikembangkan beberapa perusahaan China adalah dengan menggunakan loker pintar.

Di mana kurir akan meletakkan barang pesanan di kabinet yang dilengkapi kode QR.

Selain itu, beberapa perusahaan juga mengunakan kendaraan tanpa pengemudi untuk mengirimkan barang di Wuhan.

Baca juga: Kabar Baik, China Setujui 2 Vaksin Covid-19 Diujicobakan ke Manusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com