Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puasa, Ini Cara Menghitung Kebutuhan Cairan dan Mengatur Minum

Kompas.com - 24/04/2020, 03:45 WIB
Mela Arnani,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ramadhan 2020 telah tiba. Saatnya umat Muslim menjalankan ibadah puasa. Pada masa pandemi virus corona seperti saat ini, asupan harus lebih diperhatikan untuk menjaga imunitas yang kuat dengan konsumsi makanan bergizi serta cukup cairan.

Penting menjaga tubuh selalu terhidrasi agar tidak lemas dan tetap sehat.

Bagaimana menjaga agar tubuh mendapatkan asupan cairan yang cukup selama berpuasa?

Ahli gizi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Perdana Samekto mengatakan, kebutuhan cairan setiap orang berbeda-beda.

Oleh karena itu, patokan yang digunakan bukan minum sekian gelas per hari, melainkan dapat dipantau dari warna urine.

"Kebutuhan minum tergantung situasi seperti aktivitas fisik dan suhu," kata Samekto saat dihubungi Kompas.com, Kamis (23/4/2020).

Menurut dia, menjaga tubuh tetap terhidrasi saat berpuasa dapat dilakukan pada waktu sahur dan berbuka.

"Pada saat puasa, siang harinya kadang kita tidak bisa menghindari dehidrasi, apalagi kalau kita bekerja di situasi suhu yang panas dan karena puasa tidak bisa minum. Yang bisa kita lakukan adalah menjaga hidrasi pada saat setelah berbuka," ujar Samekto.

Ia mencontohkan, setelah berbuka puasa, jika urine tidak berwarna kuning jernih, kemungkinan menunjukkan tanda kurang cairan.

Jika kondisi seperti ini, sebaiknya segera minum agar tubuh tetap terhidrasi dengan baik.

Baca juga: Puasa di Rumah Saja, Berikut Tips Mengolah Makanan Instan Agar Lebih Bergizi

Perhitungan kebutuhan cairan

Ilustrasi air minumYSedova Ilustrasi air minum
Benarkah rata-rata orang dewasa membutuhkan setidaknya 8 gelas air mineral per hari?

Samekto menjelaskan, perhitungan kebutuhan cairan berbeda untuk setiap berat badan. Misalnya, berat badan 50 kilogram membutuhkan cairan sebanyak 2.100 ml.

Berikut cara menghitung kebutuhan cairan yang diberikan Samekto:

  • 0-10 kg: berat badan (kg) x 100 ml/kg/hari.
  • 10-20 kg: 1.000 ml + [berat badan (kg) x 50 ml/kg/hari]
  • Lebih dari 20 kg: 1.500 ml + [berat badan (kg) x 20 ml/kg/hari]

Cara memenuhi kebutuhan air untuk tubuh ini sebenarnya tidak ada aturan khusus.

Namun, dalam kondisi berpuasa dapat dibagi menjadi beberapa saat seperti ketika sahur, berbuka, dan sebelum tidur.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com