Apalagi, setelah Korea Selatan menyelenggarakan pemilu pada pekan kemarin.
Hingga saat ini, sekolah-sekolah masih tetap ditutup dan diminta menyelenggarakan pembelajaran secara online.
Seorang pegawai di SK Innovationkan, 80 persen karyawan akan kembali bekerja pada pekan ini dan diwajibkan untuk menjalani pemeriksaan suhu tubuh serta mematuhi pembatasan jarak fisik.
Sementara itu, Naver Corp., yang mengoperasikan portal web terbesar di Korea Selatan telah mengizinkan kurang dari separuh karyawannya untuk kembali bekerja di kantor.
"Kami telah memasang detektor suhu tubuh, bilik disinfektan dan memberlakukan pembatasan jarak fisik di kafetaria," kata Naver.
Baca juga: Korea Selatan Laporkan Dugaan Infeksi Ulang Virus Corona, WHO: Kami Belum Tahu
Otoritas kini bersiaga setelah seorang pria berusia 58 tahun yang tinggal di Busan dikonfirmasi terjangkit virus corona pada Sabtu (18/4/2020).
Pria tersebut sebelumnya memberikan suaranya pada pemilu, mengikuti layanan Paskah di gereja, dan mengunjungi beberapa restoran saat menunjukkan gejala.
Kini, lebih dari 1.000 orang dikarantina atau menjalani pemeriksaan setelah terlibat kontak dengan pria tersebut dan putrinya, yang berprofesi sebagai perawat dan juga dinyatakan positif terinfeksi corona.
"Kami terus mengamati tren infeksi yang terjadi, meskipun hanya pada klaster-klaster kecil dalam dua pekan belakangan ini. Jika kami lengah dalam menerapkan social distancing, virus ini bisa menyerang balik dan membawa bahaya yang lebih besar bagi masyarakat." kata Wakil Menteri Kesehatan Kim Gang-lip.
Baca juga: Siswa Korea Selatan Alami Stres Belajar di Rumah Selama Wabah Corona