Kemudian, ruangan di mana tenaga medis harus bersih atau bebas kuman, maka digunakan blower yang disaring dengan hepa filter.
"Saya gunakan hepa filter karena efektif menyaring partikel-partikel kecil bahkan yang berukuran nano," ungkap Jaka.
"Hepa filter sudah lama digunakan sebagai standard pembuatan laminar air flow atau biosefety cabinet yang banyak di gunakan pada laboratorium khususnya mikrobiologi," imbuh dia.
Lebih lanjut, bilik swab ini juga dilengkapi dengan sarung tangan panjang berstandar medis dan dilapisi dengan handscoon yang sekali pakai.
Dengan bergitu, antara tenaga medis dengan pasien atau orang yang diperiksa, betul-betul dibatasi oleh sekat baik itu kaca maupun sarung tangan.
"SOP yang harus dikerjakan sebelum pemeriksaan adalah membersihkan sarung tangan panjang dan lingkungan sekitar bilik dengan disinfektan ramah lingkungan terlebih dahulu, kemudian sarung tangan ditangkapi dengan handscoon steril sekali pakai. Dengan demikian keamanan pasien bisa dijaga," jelas dia.
Baca juga: Diprediksi Akan Terjadi, Apa Itu Gelombang Kedua Virus Corona?
Bilik swab yang Jaka buat juga dilengkapi dengan penerangan baik dalam bilik atau lampu sorot di luar bilik tempat pasien diperiksa.
Juga dilengkapi dengan amplifier untuk komunikasi tenaga medis dengan pasien supaya tidak terjadi salah komunikasi.
Jaka menyebut, untuk pembuatan bilik yang pertama memang hampir Rp 10 juta dikarenakan masih dalam tahap riset material dan design.
"Tapi seandainya mau diproduksi secara massal bisa Rp 7,5-8 juta. Saat ini donasi dari teman-teman juga terus mengalir dan kami sedang membuat lagi 4 unit untuk dapat disumbangkan khususnya rumah sakit rujukan," ujar Jaka.
Tak hanya itu, Gugus Tugas Covid-19 Nasional, kata Jaka, telah menghubunginya dan memiliki niat untuk men-support dan memproduksi secara massal bilik swab tersebut.
Ia berharap, agar risiko penularan baik itu ke tenaga medis atau ke orang sehat yang diperiksa bisa dicegah. Disamping itu dapat mengurangi penggunaan APD sekaligus tenaga medis lebih nyaman.
"Terakhir, semoga dapat menginspirasi anak-anak muda untuk mengembangkan menjadi lebih baik dan sempurna," pungkas Jaka.
Baca juga: Kenali Tanda dan Gejala Infeksi Virus Corona pada Anak-anak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.