Klorokuin dan hidroklorokuin telah digunakan selama beberapa dekade sebagai pengobatan untuk malaria dan umumnya dapat ditoleransi dengan baik
Tapi ada komplikasi utama dari klorokuin, yaitu risiko masalah irama jantung yang serius, disebut sebagai "QT prolongation".
Kepala divisi farmakologi klinis di Universitas Toronto Dr. David Juurlink menanggapi penelitian tersebut.
Menurutnya penelitian itu menyampaikan satu informasi bermanfaat, yaitu klorokuin menyebabkan peningkatan abnormalitas bergantung pada penggunaan dosis, yang dapat menyebabkan kematian jantung mendadak.
Baca juga: Segala Hal yang Perlu Diketahui tentang Vaksin Virus Corona
Setelah para peneliti Brazil menghentikan penelitian pada kelompok dosis tinggi, semua pasien dijadikan kelompok dosis rendah.
Para peneliti masih melanjutkan penelitian ini ke depan.
Selain menggunakan klorokuin, para peneliti juga memberikan azithromycin yang juga mempunyai risiko meningkatkan masalah irama jantung.
Para peneliti mencatat bahwa mereka tidak dapat menilai efek toksik dari antibiotik ini dengan sendirinya karena semua pasien sudah menggunakan obat sebelum memulai penelitian.
Kombinasi azithromycin dan hydroxychloroquine juga digunakan di rumah sakit di Amerika Serikat
Baca juga: Mengapa Obat untuk Virus Corona Tak Juga Ditemukan?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.