Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iran Catatkan 4.585 Kematian akibat Virus Corona Saat Larangan Bepergian Dicabut

Kompas.com - 14/04/2020, 09:03 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Angka kematian di Iran karena wabah virus corona telah menyentuh angka 4.585 orang saat pemerintah mencabut larangan perjalanan antar kota di Iran.

Menurut pejabat Kementerian Kesehatan Iran, jumlah tersebut bertambah 111 kematian seperti yang ia ungkapkan pada Senin (13/4/2020).

Dilansir Reuters, jumlah kasus di Iran sendiri telah menembus angka lebih dari 73.000. Hal itu sekaligus membuat Iran menjadi negara Timur Tengah yang paling terpukul.

Baca juga: Update Virus Corona di Dunia 14 April: 1,9 Juta Terinfeksi, 443.732 Sembuh, 119.403 Meninggal

Pada Minggu (12/4/2020), pemerintah mencabut larangan perjalanan antar kota di Iran, sementara pembatasan perjalanan antar provinsi akan berakhir pada 20 April.

"45.983 dari mereka yang terinfeksi virus telah pulih. Ada 1.617 kasus baru dalam 24 jam terakhir," kata penasihat menteri kesehatan Iran Alireza Vahabzadeh.

Juru bicara Kementerian Kesehatan Kianush Jahanpur mengatakan kepada TV pemerintah Iran bahwa 3.877 dari mereka yang terinfeksi virus corona berada dalam kondisi kritis.

TV pemerintah memperlihatkan jalan-jalan yang sudah kembali dipenuhi orang, bus yang penuh sesak dan mobil kereta bawah tanah di beberapa kota di Iran.

Termasuk banyak toko dan bengkel yang dibuka kembali di seluruh Iran mulai Sabtu, dengan pengecualian ibu kota Teheran, tempat mereka akan melanjutkan kegiatan dari 18 April.

Baca juga: Simak 10 Cara Meminimalkan Tertular Virus Corona di Transportasi Publik

Gelombang kedua Covid-19

Seorang perempuan Afghanistan mengenakan masker setelah kasus virus corona pertama terdeteksi di dekat perbatasan Iran; di Herat, Afghanistan, 25 Februari 2020. EPA-EFE/JALIL REZAYEEJALIL REZAYEE Seorang perempuan Afghanistan mengenakan masker setelah kasus virus corona pertama terdeteksi di dekat perbatasan Iran; di Herat, Afghanistan, 25 Februari 2020. EPA-EFE/JALIL REZAYEE

Beberapa pejabat kesehatan dan para ahli telah memperingatkan pemerintah tentang gelombang kedua Covid-19 di Iran.

Kepala Gugus Tugas Virus Corona di Teheran Alireza Zali meminta agar orang-orang untuk tinggal di rumah terlebih dahulu.

Bisnis dan layanan yang dianggap berisiko tinggi, seperti teater, kolam renang, sauna, salon kecantikan, sekolah, pusat perbelanjaan dan restoran, belum dibuka kembali.

Pimpinan ulama di Iran khawatir bahwa langkah-langkah untuk membatasi kegiatan publik dapat menghancurkan ekonomi yang sebelumnya telah terpukul oleh sanksi AS.

"Kita harus berjuang melawan virus korona dan virus sanksi bersama," kata juru bicara pemerintah Ali Rabiei dalam konferensi pers mingguan yang disiarkan televisi.

Sebelumnya, penyebaran virus corona secara global terus mengalami peningkatan, baik dari jumlah kasus maupun pasien yang sembuh.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com