Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1,19 Juta Terinfeksi, Peneliti Sebut Virus Corona Dapat Menyebar hingga Jarak 8 Meter

Kompas.com - 05/04/2020, 16:45 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Angka kasus infeksi virus corona jenis baru penyebab Covid-19 masih terus bertambah dari hari ke hari.

Melansir data Worldometers per Minggu (5/4/2020) pagi, tercatat sebanyak 1.196.944 kasus infeksi virus corona di dunia.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 246.110 dinyatakan sembuh dari Covid-19, sementara 64.580 orang lainnya meninggal dunia.

Penelitian tentang virus corona baru ini pun terus dilakukan yang menghasilkan berbagai temuan. Salah satunya yakni, tetesan yang mengandung virus corona disebut dapat menyebar hingga 27 kaki atau sekitar 8,2 meter saat seseorang yang terinfeksi batuk atau bersin.

Baca juga: Virus Corona: Gejala, Pencegahan, dan Kapan Harus Isolasi Diri

Keterangan ini disampaikan oleh seorang peneliti MIT yang mempublikasikannya dalam Journal of the American Medical Association (JAMA).

Dalam penelitian ini, disebutkan bahwa "awan gas" dari pernapasan dapat menyebar pada jarak 23 hingga 27 kaki atau sekitar 7-8 meter.

Mengutip Business Insider, profesor di MIT dan ahli di bidang dinamika cairan Lydia Bourouiba ini, menyarankan perbaikan aturan jarak fisik untuk membatasi risiko paparan virus corona.

Dia juga menggarisbawahi kemampuan virus untuk menyebar lebih luas dari yang telah dilaporkan sebelumnya. 

Selain itu, konsensus ilmiah juga butuh diperbarui untuk secara penuh dapat menangani pandemi ini.

Baca juga: Virus Corona Mengintai di Kamp Pengungsian Palestina dan Suriah yang Kumuh

"Meskipun upaya seperti strategi social distancing atau physical distancing di waktu sekarang cukup kritis, tetapi mungkin tampak mengejutkan bahwa pemahaman saat ini tentang rute penularan dalam penyakit infeksi pernapasan didasarkan pada model penularan yang dikembangkan tahun 1930-an," tulis Lydia sebagaimana dikutip The Independent.

Ia menambahkan, adanya kombinasi yang beragam dari fisiologi seorang individu pasien dan kondisi lingkungan seperti kelembapan dan suhu, tetesan yang mengandung virus corona dalam berbagai ukuran ini dapat mencapai jarak 23 hingga 27 kaki.

Lydia juga menyebut bahwa peralatan medis yang digunakan mungkin menjadi tidak efektif.

"Sementara, keefektifan masker bergantung pada kemampuan masker untuk menangkap atau mengalihkan tetesan yang mengandung virus ini," kata Lydia.

Baca juga: Cerita Sri Mulyani Kangen Cucu di Tengah Physical Distancing....

Belum ada kepastian jarak aman 

Lydia mengatakan, hingga kini ia sendiri tidak dapat dengan pasti menjawab berapa jarak aman yang dibutuhkan untuk mencegah penularan virus corona yang menyebabkan penyakit Covid-19 ini.

"Jika memungkinkan, di ruang yang terbatas, maka menjaga jarak yang lebih besar akan lebih baik," tulis Lydia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Orangutan Obati Sendiri Lukanya dengan Tanaman Herbal, Bukti Primata Cerdas

Orangutan Obati Sendiri Lukanya dengan Tanaman Herbal, Bukti Primata Cerdas

Tren
Cek, Ini Ketentuan Naik Kereta Api bagi Ibu Hamil

Cek, Ini Ketentuan Naik Kereta Api bagi Ibu Hamil

Tren
Kasus Pembunuhan Wanita dalam Koper, Awalnya Korban Minta Dinikahi

Kasus Pembunuhan Wanita dalam Koper, Awalnya Korban Minta Dinikahi

Tren
Indonesia Dilanda Suhu Panas Awal Mei 2024, Benarkah Itu “Heatwave”?

Indonesia Dilanda Suhu Panas Awal Mei 2024, Benarkah Itu “Heatwave”?

Tren
Viral, Video Seekor Ikan Makan Kelabang, Kalajengking, dan Ular, Jenis Apa Itu?

Viral, Video Seekor Ikan Makan Kelabang, Kalajengking, dan Ular, Jenis Apa Itu?

Tren
Jalan Tol di China Runtuh, 51 Orang Tewas dan 23 Kendaraan Terjatuh

Jalan Tol di China Runtuh, 51 Orang Tewas dan 23 Kendaraan Terjatuh

Tren
Gelombang Panas Menerjang Kawasan Asia, Apa Penyebabnya?

Gelombang Panas Menerjang Kawasan Asia, Apa Penyebabnya?

Tren
Perebutan Tiket Terakhir Menuju Olimpiade Paris, Kapan Babak Play-off Indonesia Vs Guinea U23?

Perebutan Tiket Terakhir Menuju Olimpiade Paris, Kapan Babak Play-off Indonesia Vs Guinea U23?

Tren
Ramai soal 'Heatwave' Melanda Negara-negara Asia, Apakah Berpotensi Terjadi di Indonesia?

Ramai soal "Heatwave" Melanda Negara-negara Asia, Apakah Berpotensi Terjadi di Indonesia?

Tren
Beda Surat Tilang Asli Polisi dan Penipuan yang Dikirim ke WhatsApp

Beda Surat Tilang Asli Polisi dan Penipuan yang Dikirim ke WhatsApp

Tren
Sepak Bola dan Nasionalisme Kita

Sepak Bola dan Nasionalisme Kita

Tren
Media Asing Soroti Kekalahan Indonesia dari Irak, Sebut Skuad Garuda Bermain Sangat Baik

Media Asing Soroti Kekalahan Indonesia dari Irak, Sebut Skuad Garuda Bermain Sangat Baik

Tren
Singapore Airlines Bayar Ganti Rugi Penumpang Rp 42 Juta karena Kursi Pesawat Tak Bisa Direbahkan

Singapore Airlines Bayar Ganti Rugi Penumpang Rp 42 Juta karena Kursi Pesawat Tak Bisa Direbahkan

Tren
Update Harga BBM Mei 2024: Pertamina Tetap, Shell, Vivo, dan BP Naik

Update Harga BBM Mei 2024: Pertamina Tetap, Shell, Vivo, dan BP Naik

Tren
Bertemu di Play-off Olimpiade Paris 2024, Ini Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Guinea

Bertemu di Play-off Olimpiade Paris 2024, Ini Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Guinea

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com