Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Penelitian di Islandia Ungkap 50 Persen Kasus Corona Tak Tunjukkan Gejala

Kompas.com - 04/04/2020, 19:30 WIB
Mela Arnani,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

Dikabarkan, terdapat mutasi khusus kecil untuk virus yang berasal dari Italia, Austria, dan Inggris.

Namun, Stafansson masih bertanya-tanya apakah mutasi pada virus ini bertanggung jawab dalam seberapa berbeda orang menanggapinya, misalnya flu ringan.

Sementara beberapa orang lain dalam kondisi lebih parah, atau faktor genetika seseorang yang menentukan kondisi mereka.

Baca juga: Pasien Positif Corona Meninggal di Lampung Barat, Tetangga Dusun Gotong Royong Gali Liang Lahat

Islandia tidak terapkan lockdown

Sejauh ini Islandia belum mengambil langkah lockdown, meskipun telah melarang bentuk perkumpulan lebih dari 20 orang dan menutup sekolah-sekolah.

Para pejabat menjelaskan, langkah penguncian wilayah belum diperlukan karena mereka lebih siap dan mempunyai data untuk melacak virus.

"Pengujian dan pelacakan kontak adalah salah satu alasan utama mengapa lockdown belum dianggap perlu sampai saat ini," kata Direktorat Kesehatan setempat.

Terdapat alasan lain yang tak kalah penting, yaitu otoritas setempat telah mengupayakan kebijakan karantina yang sangat agresif bagi orang-orang yang diduga berisiko tertular virus dalam waktu yang lebih lama dan skala lebih tinggi daripada kebanyakan negara lain.

Baca juga: UPDATE: Ada 106 Kasus Baru Covid-19 Tersebar di 9 Provinsi

Islandia sendiri telah melakukan uji virus corona pada populasinya sejak awal Februari, beberapa minggu sebelum adanya kasus kematian yang berkaitan dengan virus corona.

Data pemerintah menunjukkan, terdapat 1.086 infeksi yang terkonfirmasi, di mana 927 orang saat ini dalam isolasi dan lebih dari 5.000 telah meninggalkan karantina.

Stefansson mengharapkan bahwa pengujian dilakukan setidaknya ke 50.000 orang atau sekitar 13 persen dari populasi, sebelum virusnya berjalan.

Sangat penting untuk mengetahui apa distribusi di masyarakat pada umumnya ketika menentukan langkah-langkah terhadap virus.

Otoritas Kesehatan pun perlu tahu apakah virus merajalela melalui komunitas atau beredar di antara kelompok.

Baca juga: Cegah Penyebaran Corona, Wakapolres Padang Pariaman Tunda Resepsi Pernikahan Putrinya

Dapat berikan peta jalan untuk negara lain

Stefasson menjelaskan, Islandia dapat membantu negara-negara mengembangkan model penyebaran penyakit atau membantu para peneliti memahami transmisi di masyarakat.

Banyak yang mengamati bahwa populasi kecil Islandia membantunya untuk melakukan pengujian skala besar. Namun, Stefansson tidak setuju dalam hal ini.

"Ini tidak ada hubungannya dengan ukuran populasi, ini ada hubungannya dengan seberapa siap itu untuk pandemi," katanya.

 Baca juga: Wabah Corona, Israel-Palestina Pertimbangkan Pertukaran Tahanan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com