"Sebenarnya, kami benar-benar hebat dalam melacak kontak di Inggris, tetapi masalahnya adalah kami tidak cukup melakukannya," ujar dokter spesialis penyakit menular di University of Exeter, dr Bharat Pankhania.
Baca juga: Update, Berikut 15 Negara yang Berlakukan Lockdown akibat Virus Corona
Sementara itu, ketika kasus-kasus mulai meningkat dengan cepat di inggris pada awal Maret, Pankhania dan lainnya dengan putus asa memohon agar pusat-pusat panggilan diubah menjadi hubungan pelacakan kontak.
Dan hal itu tidak pernah terjadi.
Pankhania menambahkan, sementara ini Inggris memiliki keahlian yang signifikan dalam merawat pasien perawatan kritis dengan masalah pernapasan, seperti pneumonia yang parah, ada yang kekurangan tempat tidur guna mengatasi lonjakan pasien secara eksponensial selama pandemi.
"Kami sudah berjalan dengan kapasitas penuh, dan di atas itu, kami memiliki kedatangan virus corona di saat kami sepenuhnnya stres dan tidak ada pemberian dalam sistem," ujarnya dalam mencatat pengurangan kapaasitas tempat tidur dalam Layanan Kesehatan Nasional Inggris.
Baca juga: Soal Cairan Disinfektan, dari Penggunaan Bilik, Lama Penyemprotan hingga Bahayanya...
Di tempat lain, fakta bahwa pekerja perawat kesehatan dan sistem rumah sakit memiliki sedikit pengalaman dengan penjatahan perawatan karena rumah sakit Eropa pada umumnya memiliki sumber daya yang begitu baik di mana sekarang terbukti bermasalah.
"Bagian dari masalah adalah, dokter Italia menjadi sangat tertekan untuk membuat keputusan tentang pasien mana yang bisa mendapatkan tempat tidur ICU karena biasanya tenaga medis bisa mendorong mereka," ujar seseorang yang telah mempelajari sistem kesehatan di seluruh Eropa, Robert Dingwall, dari Nottingham Trent University.
"Tidak memiliki pengalaman triase untuk melakukan itu dalam situasi pandemi sangat luar biasa," lanjutnya.
Baca juga: Hari-hari Terburuk Italia dan Spanyol akibat Virus Corona Belum Berakhir
Dalam penyimpangan dari peran normal mereka sebagai donor yang mendanai respons wabah di negara-negara miskin, negara-negara termasuk Italia, Perancis, dan Spanyol semuanya sekarang berada di ujung penerima bantuan darurat.
Tetapi dr Chiara Lepora, yang mengepalai upaya Medecins Sans Frontieres di pusat hotspot Lodi di Italia utara, mengatakan, pandemi itu telah mengungkapkan beberapa masalah kritis di negara-negara maju.
"Wabah tidak bisa diperangi di rumah saki. Rumah sakit hanya bisa menangani konsekuensinya," kata dia.
Beberapa ahli wabah mengatakan negara-negara Eropa salah perhitungan kemampuan mereka untuk menghentikan virus corona baru.
"Tetapi saya pikir fakta bahwa ini adalah penyakit baru dan kecepatan perpindahannya mengejutkan semua orang," kata dr. Stacey Mearns dari Komite Penyelamatan Internasional.
Baca juga: Simak, Ini 10 Cara Pencegahan agar Terhindar dari Virus Corona
Baca juga: Virus Corona, Korea Selatan, dan Bantuan Rp 13 Juta untuk Warganya...
Baca juga: Cegah Penyebaran Corona, Korea Utara Akan Tembak Warga China yang Melanggar Perbatasan
Infografik: Timeline Wabah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.