Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Eki Baihaki
Dosen

Doktor Komunikasi Universitas Padjadjaran (Unpad); Dosen Pascasarjana Universitas Pasundan (Unpas). Ketua Citarum Institute; Pengurus ICMI Orwil Jawa Barat, Perhumas Bandung, ISKI Jabar, dan Aspikom Jabar.

Saling Menguatkan Menghadapi Covid-19

Kompas.com - 27/03/2020, 19:45 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Salah satu kebijakan yang dapat diambil adalah meliburkan sementara proses belajar-mengajar di sekolah dan universitas serta mengimbau mereka belajar di rumah.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo, yang ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, mendesak semua pihak bekerja sama dalam mempercepat upaya penanganan virus corona.

Sebab, virus corona saat ini adalah musuh bersama yang perlu ditekan penyebarannya. Saat ini adalah waktu yang tepat melakukan aksi bela negara.

"Kita harus memandang virus ini sebagai musuh bersama yang harus dihadapi bersama-sama. Saat ini tak perlu saling hujat karena hal tersebut tak ada manfaatnya dan hanya buang energi, imunitas tubuh pun berkurang," kata Doni Monardo saat konferensi pers di BNPB, Jakarta, Sabtu (14/3/2020).

Ancaman lain yang dihadapi oleh pemerintah adalah merebaknya hoaks terkait virus corona yang semakin banyak beredar di media sosial.

Hingga Kamis (12/3/2020), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah menemukan 196 hoaks dan disinformasi seputar virus corona di Indonesia yang telah menimbulkan kepanikan masyarakat.

Menjadi relawan kemanusiaan

Sejalan dengan arahan Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid19, saat ini adalah momentum kita sebagai warga negara yang memiliki kemampuan kesehatan fisik, pengetahuan, dan keterampilan untuk menjadi relawan kemanusiaan.

Ini merupakan wujud aksi bela negara, minimal di lingkungannya masing-masing.

Marilah bersatu-padu bersama pemerintah untuk saling memberikan semangat dan membantu memutus mata rantai penyebaran virus, khususnya pada kelompok rentan, seperti lansia, balita, wanita hamil, dan penderita penyakit bawaan.

Caranya antara lain dengan memberikan sosialisasi yang tepat, membagikan masker dan makanan bergizi bagi yang membutuhkan.

Kita juga dapat membagikan masker kepada warga yang mengalami gejala flu dan demam, berbagai makanan ke masyarakat yang kurang sejahtera, agar imunitas diri meningkat.

Saat ini saatnya kita semua untuk hadirkan empati, terutama kepada sekeliling kita yang mengalami kepanikan, dengan memberi informasi yang akurat. Perkuat silaturahmi dengan warga sekitar yang pada saat tertentu sulit karena kesibukan masing-masing.

Momentum anjuran kerja dari rumah bisa dimanfatkan untuk saling sapa menyapa, yang dihayati sebagai suatu kebajikan yang harus dihadirkan saat kita semua terutama saat menghadapi bencana.

Relawan adalah pembangun solidaritas untuk mewujudkan rasa kebersamaan untuk saling menguatkan.

Relawan atau volunteer, yaitu orang yang memiliki keterpanggilan hati untuk mengambil peran yang kontruktif pada kegiatan yang dikoordinasikan oleh institusi yang memiliki otoritas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Usai Ditekuk Arsenal, Atap Stadion Manchester United Jebol dan Air Membanjiri Lapangan

Usai Ditekuk Arsenal, Atap Stadion Manchester United Jebol dan Air Membanjiri Lapangan

Tren
Venezuela Akan Jadi Negara Pertama yang Kehilangan Gletser, Berikutnya Indonesia

Venezuela Akan Jadi Negara Pertama yang Kehilangan Gletser, Berikutnya Indonesia

Tren
Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Tren
4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

Tren
Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Tren
Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Tren
Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Tren
Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Tren
Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Tren
Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Tren
Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Tren
Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Tren
Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Tren
DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com